REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Kekalahan 3-0 tim nasional Indonesia dari Malaysia pada leg pertama final Piala AFF harus menjadi pemicu semangat para pemain menghadapi leg kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBK), Jakarta, Rabu (29/12).
Para pemain tidak boleh terbebani dengan bayang-bayang kekalahan telak dari tim Harimau Malaya di Stadion Bukit Jalil. Pikiran dan konsentrasi pemain harus fokus pada pertandingan pamungkas di SUBK sehingga mampu menunjukkan permainan yang optimal.
“Lupakan kekalahan kemarin, semua pemain harus main lepas, main bagus, dan membalikkan kecilnya peluang menjadi juara,” ujar pengamat olahraga, IGK Manila, melalui sambungan telepon kepada Republika.
Menghadapi laga pamungkas Piala AFF, lanjut Manila, pemain harus steril dari segala macam gangguan non-teknis yang bisa mempengaruhi performa tim. Keberhasilan para pemain melepaskan diri dari gangguan non-teknis, bakal mengembalikan semangat dan kepercayaan diri tim nasional untuk merengkuh piala.
Harus pula diingat, tim nasional pernah memukul Malaysia dengan skor 5-1 pada saat babak penyisihan. “Artinya, kemenangan 4-0 atau 5-1 bukan hal yang mustahil.”
Manila juga mengimbau agar para penonton dan publik sepakbola Indonesia untuk tidak membebani tim nasional dengan ekspektasi yang terlalu berlebihan. Publik hendaknya terus memberikan apresiasi terhadap perjuangan tim nasional kendati hasilnya nanti tidak sesuai harapan.
Apabila tim nasional mampu bermain bagus dengan strategi menyerang sampai peluit akhir dibunyikan, menurut Manila, hasil akhir pertandingan bukan lagi menjadi masalah yang bisa dipolemikkan. “Kita hanya butuh timnas bisa main cantik, optimal menyerang, menang 5-0 ataupun kalah 10-0 bukan masalah.”
Hal lain yang penting untuk memompa motivasi para pemain adalah janji bonus uang jika berhasil menjadi juara Piala AFF. Apabila pada babak penyisihan timnas mendapatkan bonus Rp 3 miliar, maka bonus menjadi juara harus lebih besar.
“Pemain sekarang berbeda dengan pemain dulu karena diajarkan (hal-hal yang bersifat) materi. Kalau lolos penyisihan (dapat bonus) Rp 3 miliar, maka kalau juara harus lebih,” tandas Manila. EH Ismail