REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) membentuk delapan sentra pembinaan olahraga prestasi. Sentra-sentra yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua itu akan menangani pembinaan atlet sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
Ketua Umum KONI, Rita Subowo, mengatakan, sektor remaja belum tergarap dengan maksimal. Karena itu, KONI akan segera memperbaiki sistem pembinaan yang telah ada. "Kami akan menjadikan pembinaan lebih terencana dengan dukungan sport science dan teknologi keolahragaan," katanya.
Rita mengatakan bahwa delapan sentra tersebut menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki pembinaan. Atlet yang bakal menjadi prioritas untuk direkrut berada di usia produktif antara 13 sampai 18 tahun. Nantinya, mereka dicetak untuk menjadi pelapis atlet yang berada di program Indonesia emas (Prima) muda dan utama.
Di sentra pembinaan tersebut, KONI akan membina cabang olahraga yang dipertandingkan di multieven, seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Selain itu, pembinaan juga difokuskan pada cabang andalan masing-masing daerah.
"Misalnya, di Sumatera Utara, sub sentra pembinaan Sumatera Selatan akan difokuskan pada cabang andalannya, seperti wushu," kata dia.
Delapan daerah tersebut dipilih menjadi sentra pembinaan karena sudah memiliki infrastruktur yang mendukung dan potensi atletnya juga memadai. Sehingga, optimalisasi setiap daerah bisa dilakukan dan sentra digulirkan sebagai salah satu model pembinaan.