REPUBLIKA.CO.ID,MALANG - Konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI) tidak takut apabila PSSI melaporkan pelaksanaan kompetisi LPI ke polisi karena dianggap ilegal dan menyalahi aturan. Kompetisi LPI akan dibuka dengan menggelar laga Solo FC menjamu Persema Malang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1).
Juru bicara LPI, Abi Hasantoso, mengatakan bahwa pihaknya tidak khawatir meski ada ancaman dari PSSI. "Terkait ancaman pada laga perdana LPI yang akan mempertandingan antara Solo FC melawan Persema Malang di Solo, kami tidak mengkhawatirkannya. Sebab, kami tidak melakukan tindakan kejahatan," kata Abi.
Sebelumnya, Polri menyatakan kompetisi sepakbola LPI akan bergulir setelah tidak ada sengketa dengan pengurus PSSI.
"Kami mengizinkan penyelenggaraan kompetisi LPI bila sudah tidak ada sengketa lagi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 51 yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kompetisi olahraga harus seizin induk organisasinya.
Anton mengaku belum menerima pemberitahuan terkait rencana kompetisi LPI yang akan bergulir mulai Sabtu (8/1) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, yang mempertemukan Solo FC melawan Persema Malang. Anton menuturkan Polri dapat menjadi mediator untuk menyelesaikan sengketa antara PSSI dengan LPI.