REPUBLIKA.CO.ID,NALANG -- Juru bicara Liga Primer Indonesia (LPI), Abi Hasantoso, menyebutkan bahwa LPI adalah kompetisi yang legal dan tidak melanggar hukum. Ini karena kompetisi LPI digelar berdasarkan hasil rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010.
"Dalam amanat itu disebutkan bahwa memperbaiki sepak bola di Tanah Air perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk pengusaha yang tergabung dalam konsorsium LPI," kata Abi.
Kompetisi LPI akan mulai digelar dengan mempertontonkan laga Solo FC menjamu Persema Malang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1). Laga ini bakal menyedot perhatian suporter sepak bola nasional karena ada striker Irfan Bachdim, striker timnas Indonesia, yang bakal memperkuat Persema Malang. Jika sudah pulih dari cedera, Kim Jeffery Kurniawan juga akan tampil membela klub berjulukan Laskar Ken Arok tersebut.
PSSI mengancam akan melaporkan ke polisi karena menilai pertandingan tersebut ilegal lantaran pelaksanaannya tidak berada di bawah PSSI. Organisasi induk sepak bola nasional itu sebelumnya juga sudah mengancam akan mendegradasi Persema bersama PSM Makassar dan Persibo Bojonegero karena hengkang dari Liga Super Indonesia (ISL) ke LPI.
Pemain LPI pun ikut terkena ancaman PSSI. Seperti Irfan yang diancam akan dicoret dari timnas Indonesia apabila bermain di LPI bersama Persema Malang. "Saya hanya ingin bermain sepak bola secara profesional. Jika tidak masuk timnas, mungkin itu sudah nasib saya," kata Bachdim kepada wartawan.