REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU -- Keberadaan Liga Primer Indoonesia (LPI) di tubuh organisasi pesepakbolaan Tanah Air itu penyelesaiannya tergantung pada pengurus pusat PSSI.
"Kami di daerah tetap berpedoman dengan keputusan pesatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) pusat,'' kata Ketua Umum Pengurus Daerah Provinsi PSSI Bengkulu Kurnia Utama. ''Namun, sebaiknya keberadaan Liga Primer Indonesia (LPI) itu diselesaikan dengan musyawarah."
Dalam waktu dekat, seluruh pengurus daerah Provinsi Bengkulu akan mengadakan rapat koordinasi untuk membahas keberadaan organisasi persepakbolaan di luar PSSI. Kurnia menilai keberadaan organisasi tandingan dalam tubuh PSSI itu berdampak negatif terhadap kemajuan dunia persepakbolaan nasional.
''Contohnya, jadwal tanding PSPS Pekanbaru menjadi terganggu menyusul mundurnya tiga klub dari kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) dan bergabung ke Liga Primer Indonesia,'' katanya. ''Persema Malang, Persibo Bojonegoro serta PSM Makassar sudah bergabung dengan 16 klub lain mengikuti kompetisi LPI yang direncanakan bergulir pada 8 Januari 2011.''