REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satuan Pelaksana (Satlak) Program Indonesia Emas (Prima) mendesak PSSI segera menyelesaikan kasusnya dengan Liga Primer Indonesia (LPI) karena dinilai akan mengganggu pelatnas SEA Games 2011. Sekretaris Satlak Prima Hamidi di Jakarta, Senin mengatakan, desakan itu diputuskan setelah pihak KONI/KOI dan Prima melakukan pertemuan sebelum Surat Keputusan (SK) Pelatnas ditandatangani. "SK belum akan ditandatangani jika Pengurus Besar (PB) masih ada masalah. Jika ini berlanjut dikhawatirkan mengganggu jalannya pelatnas," katanya usai pertemuan di Gedung KONI.
Menurut dia, kasus yang terjadi PB terutama PSSI memang cukup pelik. Untuk itu pihaknya berharap proses penyelesaiannya bisa dipercepat agar tidak berdampak buruk dengan persiapan menghadapi event olahraga terbesar di Asia Tenggara itu. Berdasarkan rapat antara KONI/KOI dan PRIMA di Gedung KONI, selain PSSI yang harus menyelesaikan konfliknya adalah Pordasi dengan Equestrian serta konflik internal ditubuh PB ISSI.
"Kalau PB ISSI hanya internal saja. Hanya masalah manajer saja. Jika yang lain (PSSI dan Pordasi) sama-sama ada dua hal yang berbeda," katanya menambahkan. Khusus untuk konflik di PSSI terjadi setelah munculnya kompetisi tandingan Indonesia Super League (ISL) yaitu Liga Primer Indonesia (LPI) yang diprakarsai oleh pengusaha nasional Arifin Panigoro.
Saat ini kompetisi telah berjalan. Dengan bergulirnya LPI, pihak PSSI meradang dan tidak akan memasukkan pemain yang bertanding di luar naungan asosiasi sepak bola Indonesia. Salah satu pemain yang menjadi sorotan dan turun di kompetisi LPI adalah Irfan Bachdim bersama klub Persema Malang. Meski telah memperkuat timnas Piala AFF 2010, pemain keturunan Indonesia-Belanda itu terancam gagal memperkuat Timnas Merah Putih pada SEA Games 2011 nanti.