REPUBLIKA.CO.ID,ZURICH -- Publik Spanyol kecewa berat setelah Lionel Messi mengalahkan dua wakil Spanyol, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, dalam perebutan pemain terbaik dunia FIFA Ballon D'or 2010. Media Spanyol pun menjadikan Sepp Blatter, presiden FIFA, sebagai sasaran tembak kekesalan mereka.
Surat kabar AS menulis dengan judul 'Spanyol Benar-benar Sangat Marah Sekali'. Sementara harian Marca memberi judul 'Dua Raksasa dan Seorang Anti-Spanyol'. Dua raksasa mengacu pada Messi dan pelatih Jose Mourinho yang meraih FIFA Ballon D'or 2010. Sementara 'Seorang Anti-Spanyol' itu mengacu pada Blatter.
Koran ABC juga tidak kalah kerasnya dalam menyikapi kegagalan Spanyol di FIFA Ballon D'or 2010. ABC menulis dengan judul,''FIFA telah Melecehkan Juara Dunia.''
Keberhasilan Messi menyabet Ballon D'or dalam dua tahun berturutan ini memang mematik banyak pertanyaan. Karena, Messi bersama timnas Argentina hanya mampu melaju hingga babak perempat final Piala Dunia 2010. Messi pun gagal mencetak satu gol pun.
Sementara, Iniesta dan Hernandez sukses menghantarkan Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya. Iniesta dan Hernandez bersama Messi sama-sama berhasil membawa Barcelona mempertahankan gelar La Liga. Satu poin keunggulan Messi adalah striker Argentina itu menjadi topskorer Eropa dengan 34 gol.
Spanyol semakin berduka karena dua pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque dan Josep Guardiola, juga kalah dari Mourinho dalam perebutan pelatih terbaik dunia 2010. Tapi, rakyat Negeri Matador masih memaklumi karena Mourinho sukses membawa Inter Milan meraih treble winner: Liga Champions, Seri A Italia, dan Copa Italia.
Meski enam pemain Spanyol masuk formasi tim terbaik 2010, rakyat Spanyol tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya. ''Tanpa keraguan sedikitpun, pecundang malam ini adalah sepak bola Spanyol,'' tulis Marca. ''Dia (Blatter) sekali lagi memiliki kesempatan untuk memperlihatkan rasa sakit hatinya pada Spanyol.''
Pada bulan lalu, Spanyol yang berpasangan dengan Portugal juga kalah dalam biding tuan rumah Piala Dunia 2018. FIFA lebih memilih Rusia daripada Spanyol-Portugal, Belanda-Belgia atau Inggris.
''Hanya beberapa hari lalu, dia meninggalkan kami tanpa peluang untuk mengorganisasikan Piala Dunia dengan menjatuhkan pilihan pada Rusia,'' tulis Marca. ''Dan, dia sekarang meninggalkan kami tanpa satu penghargaan yang semestinya pantas diterima sepak bola Spanyol.''