REPUBLIKA.CO.ID,NYON -- Michel Platini, presiden UEFA yang juga vice president FIFA, mengatakan bahwa Qatar bisa bekerja sama dengan negara Teluk lainnya untuk menggelar perhelatan Piala Dunia 2022. Bahkan, dia menilai tidak tertutup kemungkinan bahwa Piala Dunia 2022 akan digelar pada Januari atau Februari.

Platini menilai bukan sesuatu yang tabu jika pelaksanaan Piala Dunia 2022 melenceng dari rencana semula. ''Piala Dunia adalah milik Qatar. Tapi, itu juga bisa menjadi Piala Dunia dari negara-negara Teluk,'' kata Platini. ''Ketika kami menggelar Piala Dunia 1998, kami juga melakukan sejumlah perubahan yang berbeda dari rencana awal.''

Platini, yang juga anggota komite eksekutif FIFA yang memilih Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018, menilai FIFA memiliki hak untuk memindahkan tuan rumah Piala Dunia ke negara lain. Karena itu, Platini menyarankan agar Qatar melakukan kerja sama dengan negara Teluk lainnya guna kelancaraan perhelatan Piala Dunia 2022 nantinya.

Mohamed Bin Hammam, presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang asli Qatar, menolak pandangan Platini tersebut. Mohamed Bin Hammam, yang sempat bersitegang dengan presiden FIFA Sepp Blatter, menilai komite eksekutif FIFA semestinya menunggu hingga 2018 sebelum mendiskusikan untuk mengubah rencana Qatar tentang Piala Dunia 2022. Platini dan Mohamed Bin Hammam bersaing ketat dalam perebutan kursi presiden FIFA mendatang.

Platini juga menyetujui rencana perubahan waktu perhelatan Piala Dunia yang biasanya digelar pada pertengahan tahun. Pada bulan Juni, suhu udara diQatar mencapai titik paling panas. Oleh karena itu, Platini setuju jika Piala Dunia 2022 digeser ke Januari atau Februari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika