REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Banyak alasan mengapa klub atau pemain akhirnya memilih hengkang dari Liga Super Indonesia (ISL) untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Termasuk Pierre Njanka yang akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Arema Indonesia untuk hijrah ke Aceh United.
Bersama Singo Edan --julukan Arema Indonesia, posisi Njanka sebenarnya terbilang sudah 'tinggi'. Dia ditunjuk sebagai kapten Arema Indonesia. Tapi apa daya, Njanka akhirnya melayangkan surat pengunduran dirinya dari Arema Indonesia pada 10 Januari 2011.
Seperti dikutip Antara, alasan Njanka mengundurkan diri dari Arema Indonesia adalah masalah finansial. Dia selama tiga bulan tidak gajian sehingga istri Njanka marah-marah. Njanka pun akhirnya memilih pergi meski manajemen Arema Indonesia membayarkan dua bulan gaji pemain menjelang laga lawan tuan rumah PSPS Pekanbaru pada Rabu (12/1).
Njanka gabung klub LPI, Aceh United, dengan nilai kontrak kabarnya mencapai Rp 4 miliar untuk dua musim. Mantan bek Arema Indonesia dan Persija Jakarta ini resmi meneken kontrak dengan Aceh United.
"Ya, dia sudah meneken kontrak dengan Aceh United," ujar juru bicara LPI, Abi Hasantoso.
Kehadiran Njanka dipastikan akan membuat laga LPI semakin menarik dan ketat. Pemain bernama lengkap Pierre Djaka Njanka-Beyaka ini memperkuat timnas Kamerun di Piala Dunia 1998 dan 2002 serta Piala Afrika 2004. Njanka membela Kamerun sebanyak 47 kali dan mencetak satu gol ke jala Austria di Piala Dunia 1998.
Karier profesional Njanka juga cemerlang. Bek berusia 35 tahun itu pernah bermain di Ligue 1 Prancis bersama RC Strasbourg dan CS Sedan. Njanka juga pernah bermain bersama FC Istres di Ligue 2 Prancis.
Di kancah sepakbola Indonesia, Njanka sebelumnya merupakan pemain andalan lini belakang Persija Jakarta dan Arema Indonesia. Dia musim lalu sukses membawa Arema Indonesia juara Liga Super Indonesia (LSI) dan runner-up Piala Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
