REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Aliansi Suporter Indonesia (ASI) menilai Kongres Tahunan PSSI di Bali pada 21-23 Januari nanti dikhawatirkan hanya sekedar menetapkan kembali pengurus lama di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. "Semuanya patut dicurigai. PSSI bisa saja bersandiwara untuk menetapkan kembali Nurdin Halid sebagai ketua umum periode nanti," kata Ketua ASI, Partoba Pangaribuan, di Jakarta, Rabu (19/1).
Menurut Partoba, sudah saatnya seluruh suporter maupun penggila sepak bola di Indonesia bersatu untuk menentukan sikap agar persepakbolaan Indonesia lebih maju dan tidak diintervensi pihak manapun. Guna mengkoordinir dukungan baik dari kelompok suporter maupun masyarakat, pihaknya akan menggelar Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta, 20-24 Januari nanti.
"Banyak kelompok suporter yang siap hadir pada jambore nanti. Mereka akan datang dengan sukarela demi kemajuan sepak bola Indonesia," katanya menambahkan.
Pernyataan Partoba dipertegas oleh salah satu penggagas Jambore Perubahan Sepak Bola Indonesia, Ricard Ahmad, yang merupakan pentolan Jak-Mania. Menurut Ricard, Kongres Tahunan PSSI hanyalah upaya melanggengkan posisi Nurdin Halid sebagai ketua umum asosiasi sepak bola Indonesia itu.
"Bisa saja Kongres Tahunan digeser menjadi Kongres Luar Biasa. Masa kepemimpinan Nurdin kan berakhir April nanti. Jadi, hal itu harus diwaspadai," ujar Ricard.
Ricard memastikan bahwa Jak-Mania bersama kelompok suporter peserta jambore nanti telah sepakat untuk menolak ketua umum PSSI yang pernah berurusan dengan hukum tersebut. Berdasarkan data awal, perwakilan kelompok suporter yang dipastikan akan hadir di jambore diantaranya Jak-Mania (Persija Jakarta), Max Man Makassar, Singa Mania, Persikmania, Boromania, Spartax Padang dan Bonex Mania.
Selain di Jakarta, jambore juga dilakukan di Bali selama kongres PSSI berlangsung. Jambore di Bali misinya juga sama yaitu menginginkan perubahan di tubuh PSSI guna meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.