REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, menilai Kongres Tahunan Kedua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Hotel Pan Pasific, Tanah Lot, Bali, yang dimulai malam ini mencurigakan. Karena itu, meski tak diundang oleh PSSI, dirinya tetap nekat hadir dan saat ini sudah berada di arena kongres.
“Saya datang dengan Bojonegoro (Persibo). Ngga usah pakai undangan, sebab kongres di sini sepertinya mencurigakan dan tidak jelas,” kata Saleh ketika dihubungi Republika, Jumat (21/1).
Menurut Saleh, kenekatannya hadir di kongres itu untuk memperjuangkan hak suara Persebaya. Pasalnya, kongres bukan menjadi hak milik orang tertentu alias kroni Nurdin Halid. Sehingga setiap klub berhak hadir untuk menyuarakan pendapatnya demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Kami (Persebaya 1927) masih sah terdaftar sebagai anggota PSSI, karena membawahi 30 klub anggota yang ikut kompetisi internal. Persebaya yang ikut kompetisi lain itu yang ilegal,” tegas dia.
Saleh akan berupaya memperjuangkan hak-haknya yang secara sepihak dihapus oleh PSSI tanpa dasar aturan yang jelas. Karena itu, seumpama kongres jadi digelar dan tidak bisa masuk, setidaknya dirinya akan mengompori rekan-rekannya di klub untuk ikut mempertanyakan tanggung jawab PSSI dalam membina sepak bola nasional.
“Kongresnya masih belum jelas. Jika jadi kongres dan saya tak bisa masuk, saya akan berjuang lewat rekan-rekan lain yang bisa ikut kongres. Intinya, saya terus berjuang agar PSSI tidak semena-mena,” jelas Saleh.