REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabotabeka Banten menilai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) membiarkan kisruh yang terjadi antara PSSI dengan Liga Primer Indonesia (LPI) terus berlanjut.
"Menpora seharusnya menyelesaikan dengan tegas dan cepat, bukan malah memperkeruh suasana," kata Ketua Umum Badko HMI Jabotabeka Banten, M. Chairul Basyar, di sela demo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (24/1).
dengan terus membiarkan PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia berkonflik seperti yang terjadi saat ini, HMI khawatir sanksi berat dari FIFA akan benar-benar diterima PSSI. Jika sanksi benar terjadi, kata Chairul, maka rakyatlah yang akan menjadi korban akibat Menpora tidak segera menyelesaikan kasus yang diterjadi pada induk organisasi sepak bola Indonesia.
Dengan kondisi yang ada saat ini, HMI mendesak Menpora untuk segera menyelesaikan kisruh tersebut. Selain masalah sepak bola, HMI juga mengimbau kepada Menpora untuk segera menyelesaikan kasus kepemudaan seperti KNPI yang hingga saat ini masih berlarut. "Kami menilai bahwa Menpora telah gagal membina pemuda dan sepak bola Indonesia," kata orator yang penuh semangat di atas kendaraan.
Massa yang berjumlah kurang lebih 500 orang itu datang dari Jabotabek dan Banten. Mereka datang dengan membawa tiga seruan besar kepada masyarakat Indonesia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Seruan yang tertulis pada poster ukuran besar dan dipasangkan tepat di depan Kantor Kemenpora itu meminta Menpora mundur karena dinilai telah gagal membina pemuda.
Kedua, HMI menilai menpora telah gagal membina olahraga khususnya terkait sepak bola beserta karier masa depan atlet sepak bola nasional. Ketiga, HMI menilai Menpora diindikasikan sebagai pemandu gerakan mahasiswa yang terus bermain di atas berbagai persoalan pemuda dan mahasiswa.