REPUBLIKA.CO.ID, AL MANAMA - Federasi Otomobil Internasional (FIA) menyatakan tidak berencana membatalkan grand prix Bahrain meski jadwal mungkin berubah setelah negara itu diguncang aksi unjuk rasa. Organisasi itu bahkan mengatakan mereka akan menargetkan pembukaan balap Formula Satu dengan segera demi menarik perhatian massa.
"Kami akan terus memantau situasi bersama promotor dan pihak berwenang. Rencana menggelar grand prix akan terus berjalan, namun kepedulian utama kami tetaplah selalu keamanan tim dan para penonton," ujar jurubicara FIA.
Kompetisi balap itu akan digelar di sirkuit Sakhir pada 13 Maret. Namun sebelum itu 12 tim diharapkan telah melalui uji coba pramusim di sirkuit yang sama pada 3 maret. Sejauh ini dua orang telah meninggal akibat aksi unjuk rasa yang berubah menjadi rusuh di Bahrain.
"Pasti, FI kali ini tidak akan berjalan tenang," ujar wakil presiden grup kampanye Bahrain Center for Human Right, Nabeel Rajab, kepada media Arabian Business.
"Akan ada banyak wartawan, banyak orang melihat dan mungkinkah pemerintah akan bereaksi dengan sikap bodoh seperti yang mereka lakukan hari ini dan kemarin," ujarnya. "Tentu akan ada darah tapi akan lebih banyak publikasi. Ini tak akan berhenti, terutama ketika sudah ada orang yang meninggal. Saya pikir ini (aksi) tak akan berhenti dengan mudah."
Sementara pemilik hak merek Formula 1, Bernie Ecclestone, memandang ancaman dengan serius. "Bahaya cukup nyata, bukankah begitu," ujarnya kepada Daily Telegraph.
"Jika orang-orang ini ingin membuat kerusuhan dan mendapat perhatian dunia, tentu akan sangat mudah bukan?" imbuhnya. "Anda tinggal buat masalah, di Bahrain dan pasti akan diliput secara luas. Kita akan memantau ajang ini dari dekat. Kami akan bergantung pada apa yang mereka pikir itu benar untuk dilakukan."
Kembali pada FIA, sebuah pernyataan resmi dari organisasi itu mengatakan FIA dan presiden Federasi Motor Bahrain, Sheikh Abdulla Bin Isa Al-Khalifa, akan terus aktif memantau situasi terkini hingga mendekati perhelatan grand prix pada Maret nanti.
Kepedulian utama mereka adalah keamanan dan keselamatan warga Bahrain, para penonton, tim, pebalap dan semua yang terlibat dalam ajang kebut-kebutan paling tersohor di dunia itu. Sheikh Abdullah optimistis setiap orang bekerja keras untuk memastikan situasi akan dapat diatasi dengan damai.