REPUBLIKA.CO.ID.MAKASSAR--PSM Makassar dinilai telah melakukan pelanggaran berat setelah berani memainkan pemain asing yang tidak mengantongi Sertifikat Transfer Internasional (ITC) di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Pengamat sepak bola Sulsel, Yopie Lumoindong, di Makassar, Rabu, mengatakan, persoalan ITC merupakan syarat mutlak bagi pemain asing untuk membela satu klub di negara lain. Artinya, tanpa ITC setiap pemain asing merupakan pemain ilegal dan melanggar aturan federasi sepab bola internasional yakni FIFA.
ITC sendiri juga menjadi syarat bagi pemain untuk mengurus izin kerja dari kementrian tenaga kerja dan transmigrasi. Selain melakukan pelanggaran berat, persoalan itu juga dinilai sangat memalukan dunia sepak bola tanah air. Maklum, kenyataan itu kemungkinan merupakan kejadian yang pertama dalam sejarah sepak bola. "Saya kira keberanian PSM memainkan pemain yang tidak memiliki ITC merupakan kesalahan terbesar. Kejadian itu tidak akan bisa ditolerir karena sudah menjadi ketentuan FIFA sebagai federasi sepak bola dunia," jelasnya.
Mantan Direktur Teknik PSM itu menambahkan, selain PSM, kesalahan itu juga berlaku untuk pihak konsorsium LPI yang berani menawarkan pemain asing yang nyatanya belum memiliki ITC. Yopie juga tidak yakin jika manajemen PSM tidak mengerti persoalan yang sangat penting. Sebab PSM merupakan tim yang sudah memiliki banyak pengalaman terkait persoalan transfer pemain asing.
Sebaliknya, kondisi itu justru diduga sengaja ditutupi agar tidak muncul kepermukaan. Namun hal itu tentu tidak bisa disembunyikan mengingat ITC merupakan syarat mutlak bagi setiap pemain asing untuk bermain dinegara lain. "Saya tidak tahu apakah memang manajemen tidak mengerti atau mengerti namun memilih untuk pura-pura tidak tahu. Tapi hal itu tentu aneh karena manajemen memiliki pengalaman soal pemain asing yang lebih dari cukup," katanya.
Sementara Kuasa Hukum PSM, Syahrir Cakkari, tetap mengaku jika semua persoalan administrasi pemain telah selesai. Namun ia juga tidak berani menjamin karena urusan pemain asing diserahkan kepada Manajer Direktur PSM, Husain Abdullah.
Saat ini, PSM memiliki lima pemain asing yang berasal dari sejumlah negara. Kelima pemain asing yang memperkuat tim Juku Eja diantaranya, Srecko Mitrovic (Australia), Goran Subara (Australia), dan Marwan Mustafa Sayedeh (Suriah), Kwon Jun (Korsel) dan pemain asal Belanda yang sempat berkostum Ajax Amsterdam, Richard Knopper.
Dua nama terakhir yakni Kwon dan Richard Knopper sendiri merupakan pemain yang masuk daftar pemain tanpa ITC oleh PSSI. Sedangkan tiga lainnya memang sepat memiliki KITAS namun akhirnya dicabut PSSI setelah PSM memutuskan keluar dari Liga Super Indonesia (LSI) dan bergabung di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).