Kamis 17 Feb 2011 16:15 WIB

LPI Tak Gubris Ancaman PSSI

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Didi Purwadi
Abi Hasantoso (tengah)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Abi Hasantoso (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  - Liga Primer Indonesia (LPI) tidak menggubris ancaman-ancaman yang dikeluarkan PSSI. Juru bicara LPI, Abi Hasantoso, menyatakan selama ini organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut hanya sebatas menggertak untuk menakut-nakuti LPI.

"PSSI selama ini terlalu mudah mengeluarkan ancaman-ancaman. Padahal, mereka sendiri terdapat banyak masalah yang mereka tidak mampu menyelesaikan," ujar Abi di kantor LPI, Jakarta, Kamis (17/2).

PSSI melalui komisi disiplinnya mengancam akan mencabut lisensi sebanyak 15 wasit yang bertugas memimpin pertandingan-pertandingan LPI. Selain itu, PSSI juga mengancam akan mengirim surat kepada federasi sepakbola negara-negara yang para pemainnya bergabung ke LPI.

"Kami prihatin karena selama ini PSSI tidak pernah mengajak kami berbicara. Yang terdapat dalam mindset mereka itu LPI adalah kompetisi ilegal. Ini jadi susah," kata Abi.

Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah menyatakan tidak akan mendeportasi para pemain asing yang bermain di LPI. Menkumham, Patrialis Akbar, menyatakan para pemain asing tersebut memiliki hak bekerja di Indonesia karena dibawa oleh sponsor.

Abi menyatakan para bintang asing seperti Lee Hendrie, Amaral, dan Richard Knopper pastinya bukan orang-orang bodoh yang dengan mudah melanggar peraturan FIFA untuk bermain di LPI. Selain itu, para pemain asing yang bermain di LPI kebanyakan berstatus sebagai pemain bebas (free agent) sehingga tak memerlukan International Transfer Certificate (ITC).

"PSSI mungkin bisa mengirimkan surat ke federasi negara-negara, namun sekarang semuanya kan tergantung pada pemain. Jika mereka ingin bermain secara profesional di sini, mereka (PSSI) mau bilang apa?" kata Abi.

LPI telah mempersiapkan pengacara untuk membantu para pemain asing dan para wasit tersebut jika sewaktu-waktu PSSI menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, Abi ragu PSSI berani menggunakan jalur hukum karena sesuai statuta PSSI tidak boleh menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Jika PSSI sampai menggunakan jalur hukum, maka mereka akan mendapatkan sanksi dari FIFA," kata Abi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement