REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dibandingkan Nurdin Halid yang telah memimpin PSSI sejak 2003, nama Nirwan Bakrie tidak kalah populer di kalangan pengurus PSSI dan klub. Nirwan bisa menjadi kuda hitam yang berpotensi besar menggulingkan Nurdin di Kongres PSSI di Bali pada 26 Maret mendatang. Itu dengan catatan jika Nirwan memiliki keberanian untuk mengumumkan diri maju dalam pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015.
Nirwan menyamai Nurdin yang sama-sama memiliki 81 suara dukungan. Seperti dikutip situs PSSI, Nurdin mendapatkan dukungan 80 suara untuk calon ketua umum. Satu dukungan suara didapat untuk pencalonan wakil ketua umum.
Nirwan, yang telah menjadi wakil Nurdin sejak 2003, sebaliknya mendapat 80 suara untuk calon wakil ketua umum dan satu suara untuk calon ketua umum. Namun, dukungan 80 suara untuk calon wakil ketua umum itu bisa berbalik mendukung Nirwan menjadi ketua umum PSSI jika saja Nirwan berani mengikrarkan diri maju dalam pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015.
"Saya kira Nirwan Bakrie bisa jadi kuda hitam,'' kata bendahara PSSI, Achsanul Qosasih.
Achsanul menilai Nirwan memiliki komitmen tinggi dalam sepak bola. Bahkan, Achsanul membeberkan bahwa Nirwan yang selama ini berjasa selama menjadi wakil Nurdin sejak 2003. Adik kandung Aburizal Bakrie itu biasa mengucurkan dana Rp 3-4 miliar tiap tiga bulan selama menjadi wakil ketua umum PSSI selama ini.
Sama seperti Achsanul, pengurus PSSI dan klub mungkin tahu Nirwan yang selama ini berjasa dalam pemberian dana. Mereka juga paham Nirwan selama ini belum pernah mengikrarkan diri untuk maju menjadi ketua umum. Bahkan ketika Nurdin berada di penjara, Nirwan memilih tidak mengambil alih sementara pimpinan PSSI. Nurdin pun akhirnya mengendalikan roda PSSI dari balik jeruji.
Publik kini tinggal menantikan keberanian Nirwan untuk maju menantang Nurdin dalam pemilihan ketua umum PSSI 2011-2015. ''Nirwan Bakrie bisa jadi kuda hitam karena saya tahu komitmennya di sepakbola. Jika ia bersedia, maka ia berpeluang besar menggantikan Nurdin Halid," ujar Achsanul.