REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Persis Solo meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tidak takut melakukan intervensi kepada PSSI terkait kegagalan George Toisutta dan Arifin Panigoro lolos verifikasi calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Solo pun siap memobilisasi gerakan untuk membentuk PSSI tandingan.
Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo, menilai ada ketidak-adilan dalam proses verifikasi bakal calon ketua umum PSSI 2011-2015. Pada Sabtu (19/2) lalu, Komite Pemilihan PSSI telah mengumumkan hasil verifikasi yang meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Sementara Goerge Toisutta dan Arifin Panigoro dinyatakan tidak lolos.
Hadi menilai Komite Pemilihan PSSI tidak netral karena meloloskan Nurdin yang pernah terkait masalah hukum. "Dalam aturan, itu sudah jelas bahwa bagi mereka yang pernah tersangkut perkara hukum tidak boleh dicalonkan sebagai Ketua Umum PSSI," katanya. "PSSI jelas-jelas telah melanggar aturan. Untuk itu, sudah sewajarnya kalau KONI yang merupakan induk organisasi olahraga ikut campur tangan."
Pada Kongres PSSI mendatang, lanjut Hadi, pemilik hak suara untuk memilih ketua umum adalah klub dan bukan pengurus cabang (pengcab). "Jelas ini keliru lagi. Padahal, keberadaan klub itu yang membentuk pengcab. Tetapi, justru pengcab tidak punya suara dalam kongres tersebut," katanya.
Hadi mengancam jika Nurdin tetap ngotot untuk maju dalam pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015. "Ya kalau dalam kongres itu nanti Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie nekat mencalonkan diri, bukannya tidak mungkin dari pengcab-pengcab seluruh Indonesia membentuk PSSI tandingan," katanya. "Ya, arahnya pengcab-pengcab yang tidak sejalan dengan kubu Nurdin Halid nantinya akan membuat asosiasi. Tetapi yang jelas, tunggu saja nanti. Pasti ada reaksi keras untuk persoalan ini."