REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK - Suporter dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Pontianak (Persipon) melakukan unjuk rasa di Tugu Digulis Universitas Tanjungpura, Pontianak, Selasa (22/2). Mereka menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
Koordinator Suporter Persipon, Armoyo, mengatakan unjuk rasa tersebut dilakukan agar PSSI ke depannya tidak lagi menjadi sarang mafia. "Kami tidak menginginkan PSSI dipimpin oleh seorang koruptor yang hanya memikirkan kepentingan diri dan kelompoknya. Sementara, dunia olah raga sepak bola hanya dijadikan lahan untuk mencari uang," kata Armoyo.
Dalam tuntutannya, suporter Persipon Pontianak mendesak agar Nurdin Halid tidak dimajukan dalam bursa pencalonan Ketum PSSI periode 2011-2015. Mereka juga menuding Nurdin Halid sebagai biang kerok atas keterpurukan cabang olahraga sepakbola Indonesia. Fans juga menuding ada rekayasa dalam pemilihan Ketua Umum PSSI sehingga nama George Toisutta dan Arifin Panigoro tidak lolos verifikasi.
"Bagaimanapun Nurdin Halid tidak layak maju dalam bursa pencalonan ketua umum PSSI karena terjerat kasus dugaan korupsi APBD pada sejumlah klub LSI dan kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004," kata Armoyo.
Dalam melakukan aksinya, puluhan suporter Persipon juga didampingi oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Kalbar Syarif Mahmud Alqadrie dan sejumlah pengurus lainnya. Dalam kesempatan itu, Syarif mendukung pembentukan PSSI tandingan bila nama George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap tidak lolos pada pencalonan ketua umum periode 2011-2015.
"Kami KONI daerah menginginkan perubahan sehingga menolak Nurdin Halid dicalonkan lagi untuk menjadi Ketua Umum PSSI 2011-2015," katanya. Ketua Umum KONI Kalbar lebih menjagokan George Toisutta dan Arifin Panigoro karena dinilai sosok yang mau berjuang untuk memajukan dunia olahraga sepakbola Indonesia ke depannya.