REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Demonstran yang tergabung dalam berbagai elemen masyarakat di Jawa Tengah berunjuk rasa menuntut reformasi total dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
Dalam unjuk rasa yang berlangsung di kawasan videotron Semarang, Selasa (22/2), peserta aksi unjuk rasa juga menuntut Nurdin Halid mundur sebagai Ketua Umum PSSI.
Elemen masyarakat yang menggelar aksi damai ini terdiri atas Komunitas Pecinta Bola (KPB) Jawa Tengah, Gerakan Pemuda Nusantara (GPN), dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI). Pengunjuk rasa terlihat membawa spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan "Nurdin Cs Mafia Bola", "Nurdin=Gayus Bola", "Nurdin Halid Diktator PSSI", dan "Adili Nurdin Halid Beserta Antek-anteknya".
Koordinator aksi, Ardiansyah, mengatakan sepanjang kepemimpinan Nurdin Halid selama beberapa periode itu PSSI tidak menunjukkan prestasi di dunia persepakbolaan dan justru menghadirkan sepak bola yang tidak fair, berbasis mafia, serta cenderung korup. "Hal tersebut sangat menyakitkan hati masyarakat, khususnya pecinta olahraga sepakbola di Tanah Air," katanya.
Ia mengatakan proses verifikasi calon ketua umum PSSI saat ini juga diwarnai ketidakberesan yang bertujuan menjegal pihak-pihak yang telah mencalonkan diri yang diduga dilakukan untuk melanggengkan kepemimpinan Nurdin Halid. "Masyarakat sudah muak dengan kondisi tersebut. Demi kemajuan dunia persepakbolaan Indonesia, perlu segera dilakukan reformasi total di PSSI," ujarnya.
Reformasi total di PSSI, katanya, adalah memberhentikan Nurdin Halid sebagai ketua umum, menolak politisasi PSSI yang memainkan verifikasi calon ketua umum, mewujudkan sepakbola berkualitas tanpa membebani keuangan negara, dan mengaudit keuangan PSSI. Setelah berunjuk rasa di kawasan videotron, para peserta dari KPB dan GPN Jateng melanjutkan aksi di depan kantor Gedung DPRD Jawa Tengah. Sedangkan FKPPI melanjutkan aksi demonstrasi ke Stadion Citarum Semarang.