Selasa 22 Feb 2011 17:10 WIB

Giliran Malang Cetuskan Revolusi PSSI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Persema Malang Peni Suparto menggalang dukungan untuk melakukan revolusi kepengurusan PSSI dan menggulingkan tahta Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI, demi kemajuan persepakbolaan di Tanah Air.

"Tak ada kata lain untuk memajukan sepak bola di Indonesia, kecuali revolusi kepengurusan PSSI dan revolusi untuk menurunkan Nurdin Halid dari ketua Umum PSSI, karena selama PSSI dinakhodai Nurdin Halid tak ada prestasi yang bisa dibanggakan," tegas Peni yang juga Wali Kota Malang tersebut, Selasa.

Oleh karena itu, kata Peni yang juga Ketua Umum KONI Kota Malang itu, semua pihak harus kompak untuk melakukan revolusi terhadap persepakbolaan Indonesia serta kepengurusan PSSI dan revolusi untuk Nurdin.

Menurut dia, jalan revolusi itu ada tiga. Pertama adalah situasi. Situasi saat ini cukup mendukung untuk melakukan revolusi PSSI. "Selama PSSI masih dipegang Nurdin Halid, tidak akan ada prestasi yang membanggakan. Di tingkat Asia saja sudah tak berdaya, apalagi ditingkat dunia," ucapnya.

Kedua, lanjut Peni, adalah dukungan dari masyarakat, terutama dari pecinta, penggila dan pemerhati sepak bola. Seluruh lapisan masyarakat harus mendukung revolusi PSSI, kalau masyarakat sudah menghendaki revolusi, tak ada hukum yang mampu mengalahkannya.

Dan ketiga, kata mantan anggota DPR RI itu, adalah pemimpin. "Setiap revolusi harus ada yang memimpin, sebab kalau tidak ada pemimpinnya, tak akan berhasil revolusi itu. Silahkan, bergerak sosok pemimpin yang menghendaki revolusi sepak bola," ujarnya.

Peni juga mengakui jika dirinya diajak untuk menjadi sosok pemimpin dalam revolusi PSSI, dan turunnya Nurdin, namun Peni menolak, karena lebih baik tokoh yang ada di Jakarta.

"Saya siap memberikan dukungan dari daerah dan yang memimpin sebaiknya yang ada di Jakarta saja," katanya.

Ia mengemukakan, tujuan revolusi di tubuh pengurusan PSSI adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai macan Asia dalam dunia sepak bola. Kalau sudah ada revolusi di tubuh PSSI, paling tidak lima tahun ke depan sepak bola Indonesia sudah mampu berprestasi ditingkat Asia, bahkan di tingkat dunia.

"Sebaiknya, Nurdin malu dan bersedia untuk turun jadi ketum PSSI. Tak ada alasan lagi untuk maju sebagai Ketua Umum, karena sudah cacat secara hukum. Sekarang sudah saatnya sepak bola Indonesia maju dan berprestasi," kata Peni, menegaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement