Jumat 25 Feb 2011 19:48 WIB

PSSI Kaltim Minta Kongres Ditunda

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Kalimantan Timur, Achmad Amins, meminta agar kongres PSSI ditunda pelaksanaannya.

Penegasan itu disampaikan Achmad Amins menyikapi maraknya aksi unjuk rasa pro dan kontra pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI.

"Kalau menurut saya, sebaiknya kongres PSSI ditunda karena situasinya tidak memungkinkan akibat banyak aksi unjuk rasa, baik yang pro maupun kontra terhadap pemilihan ketua umum PSSI itu," ungkap Ketua Pengda PSSI Kaltim itu kepada wartawan di Samarinda, Jumat.

Aksi unjuk rasa menentang pencalonan Nurdin Halid menurut dia, sudah sangat berlebihan dan terkesan direkayasa. "Saya ini sudah 30 tahun mengurusi bola dan tahu betul tentang dunia sepak bola. Jadi, banyak orang yang hanya ngomong besar tetapi tidak pernah ke lapangan. Apa yang dituduhkan kepada Nurdin Halid itu tidak semua benar karena dia juga punya jasa pada persepakbolaan kita," katanya.

"Jadi, aksi unjuk rasa yang menentang Nurdin Halid itu sudah sangat berlebihan dan sudah jelas kelihatan direkayasa. Walaupun para pengurus PSSI selama ini dikatakan jelek, tetapi mereka juga punya jasa dalam mengembangkan sepak bola Indonesia," kata Achmad Amins.

Achmad Amins yang juga sebagai mantan Wali Kota Samarinda selama dua periode yakni 2000-2010 itu menilai, wacana revolusi PSSI yang digulirkan pengunjuk rasa bukan solusi meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.

"Apa anda bisa jamin lima tahun akan datang kita akan menjadi juara. Kalau Arifin memimpin PSSI apa dia bisa membuat kita jadi juara. Jadi, tidak usah berbicara masalah revolusi yang ada saat ini saja yang dibenahi," katanya.

"Siapa bilang prestasi kita merosot. Buktinya, di Asia Tenggara, Indonesia peringkat pertama," kata Achmad Amins.

Namun, Ketua Pengda PSSI Kaltim itu juga menyayangkan tidak lolosnya kedua bakal calon Ketua Umum PSSI lainnya.

"Untuk menampung aspirasi masyarakat semestinya, keempat bakal calon itu diadu saja. Jadi, tidak perlu ada yang digugurkan pada proses seleksi. Namun, semua itu sudah ada prosesnya sehingga kita harus menghormati keputusan tim seleksi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement