REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyarankan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid untuk mengundurkan diri dari bursa pencalonan pimpinan PSSI mendatang, jika muncul bukti 83 suara pengurus daerah PSSI telah menyatakan mosi tidak percaya padanya. "Kalau hal itu benar bahwa ada 83 suara pengda dari 100 persen menyatakan mosi tidak percaya, itu sudah bisa Kongres Luar Biasa PSSI dan karenanya pula sebaiknya Nurdin Halid secara ksatria mengundurkan diri," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Selasa (1/3) menanggapi kisruh di internal PSSI yang kian panas jelang Kongres PSSI mendatang.
Menurut politisi PDIP itu, saat terindikasi kuat adanya pihak-pihak yang selalu berlindung di bawah statuta FIFA dan PSSI untuk kepentingan diri mereka, khususnya untuk pencalonan menjadi ketua umum PSSI periode mendatang.
Padahal, mantan Sekjen PDIP itu menambahkan, polemik yang saat ini terus muncul di tubuh PSSI diharapkan pula tidak menjadi ajang tarik menarik kekuatan politik.
Terkait dengan hal itu, menurut dia, apabila nantinya Nurdin Halid akan banyak mendapatkan pembelaan dari partai tertentu, namun hal tersebut jangan sampai pula dijadikan rivalitas baru antarparpol. Lebih lanjut Pramono menegaskan bahwa masyarakat Indonesia berharap adanya perbaikan suasana dan prestasi dunia olahraga, khususnya sepak bola nasional.
Untuk itu, fungsi dan dan peran PSSI harus dikembalikan pada jalur yang semestinya dalam urusan pembenahan prestasi sepak bola Indonesia. Animo masyarakat mendukung peningkatan prestasi sepak bola nasional semakin besar, seiring dengan mulai banyaknya pemain asing yang turut berkompetisi dalam berbagai liga yang ada di Indonesia.
"Hal ini dibuktikan dengan mulai banyaknya para pemain asing yang juga ikut berlaga di LPI maupun liga lainnya," ujarnya.
Dengan demikian, Pramono mengimbau para tokoh yang saat ini siap berkompetisi memperebutkan jabatan di tubuh kepengurusan PSSI agar mereka semua menyadari, apabila persaingan tidak sehat masih diteruskan maka yang rugi adalah dunia persepakbolaan Indonesia serta masyarakatnya sendiri.
"Berbagai pernyataan yang ada sekarang sudah menjurus kepada yang pro pemerintah dan yang pro-PSSI. Itu semua harus dihilangkan," ujarnya, menegaskan.