REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bursa pencalonan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2012 mulai menghangat kembali bahkan telah memunculkan beberapa nama baru yang berusaha menduduki posisi tertinggi di asosiasi sepak bola Indonesia itu.
Munculnya nama-nama baru itu bukan tanpa alasan karena empat calon yang sebelumnya diajukan oleh pemilik suara yaitu Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta diklaim telah dilarang maju kembali oleh induk organisasi sepak bola dunia atau FIFA.
Pernyataan klaim larangan itu diungkapkan oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Swiss Joko Susilo serta Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo setelah bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter beberapa waktu lalu di Zurich, Swiss.
Ada beberapa alasan yang mendasari dilarangnya keempat bakal calon maju dalam pemilihan yaitu pernah terjerat kasus hukum (khusus untuk Nurdin Halid) serta keempat calon itu telah dianulir keikutsertaannya oleh Komite Banding Pemilihan. Nama-nama baru yang muncul saat ini sebenarnya telah akrab di telinga pencinta sepak bola Indonesia. Bahkan beberapa nama yang muncul masih menjadi petinggi di klub-klub maupun mantan pengurus klub.
Bakal calon yang saat ini mulai bergerilya untuk mendapatkan dukungan dari pemilik suara adalah Diza Rasyid Ali. Mantan manajer PSM Makassar itu bahkan telah memproklamirkan diri sebagai bakal calon perempuan pertama yang maju pada bursa pemilihan Ketua Umum PSSI.
Diza bahkan juga mengklaim telah mendapatkan dukungan dari pemilik suara baik dari Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI maupun klub, meski mantan humas Persija itu tidak menjelaskan dengan detail.
"Kami harus bekerja keras untuk bersaing dengan calon lain. Dukungan yang kami peroleh sudah lumayan, tapi tidak bisa kami sebutkan. Kami takut soliditas terganggu. Yang jelas saya tidak akan mundur di tengah jalan," katanya saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.
Dari tanah Sulawesi selain nama Diza Rasyid Ali juga memunculkan nama Erwin Aksa sebagai kandidat calon Ketua Umum PSSI. CEO Bosowa Corporation itu diusulkan maju oleh Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Wali Kota Makassar itu menilai Erwin layak memimpin PSSI karena telah kenyang pengalaman dalam mengurus sepak bola di Tanah Air, bahkan suami Andi Fatmawati Manggabarani ini pernah tiga kali menjadi manajer PSM Makassar.
Selain itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang saat ini menjabat sebagai Ketua PMI juga diusulkan menjadi salah satu kandidat. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga mempunyai pengalaman yang cukup panjang di kancah sepak bola nasional melalui klub PSM Makassar.
Dari Tanah Sumatra beberapa nama juga muncul di antaranya Ketua Pengprov PSSI Riau, Indra M Adnan serta Presiden PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Dodi Reza Alex Noerdin yang akan diusung oleh klub Sriwijaya FC.
"Sriwijaya akan mendukung Pak Doi sebagai calon Ketua Umum PSSI. Tapi, syaratnya empat nama terdahulu (Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta) tidak masuk lagi. Kami masih menunggu kepastian peta kekuatan calon lawan di kongres," kata Bendahara PT SOM Augie Bunyamin saat dikonfirmasi.
Selain lima calon tersebut, ada calon lagi yang menyatakan kesiapkannya untuk menggantikan posisi Nurdin Halid yaitu Sumaryoto. Anggota Komisi I DPR RI itu berencana kembali turun seperti yang dilakukan pada pemilihan Ketua PSSI tahun 2003. Politisi dari PDI Perjuangan itu pada pemilihan tahun 2003 bersaing ketat dengan Nurdin Halid dan Jacob Nuwawea. Meski telah berjuang, posisi Ketua Umum PSSI direbut oleh Nurdin Halid hingga saat ini.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSSI. Kalau mengacu kepada syarat administrasi tampaknya bisa. Begitu pendaftaran dibuka, semua persyaratan administrasi akan dimasukan," kata pria yang saat ini menjadi Ketua Indonesia Football Watch (IFW) itu.
Sumaryoto sebelumnya juga sempat lolos sebagai calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2011/2015. Namun, mantan ketua bidang organisasi PSSI era Ketum Agum Gumelar tersebut akhirnya memutuskan mundur dari bursa pencalonan anggota EXCO dengan alasan ingin bersikap independen.
Melalui IFW, Sumaryoto juga sempat mengusung nama George Toisutta dan Nirwan D Bakrie sebagai calon alternatif untuk mengakomodir kepentingan berbagai pihak. Hanya saja rencana itu berubah seiring dengan perkembangan situasi menjelang kongres.
"Kami berharap muncul banyak nama calon Ketua Umum saat kongres nanti. Empat nama yang dianggap FIFA bermasalah diharapkan masuk nominasi. Sebenarnya tidak ada alasan bagi FIFA menyangsikan kapabilitas Pak Nirwan. Untuk Pak Nurdin, silahkan saja mendaftar," katanya menjelaskan.