Selasa 05 Apr 2011 13:43 WIB
FIFA Ambil Alih PSSI

Komite Normalisasi FIFA tidak Perlu

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Didi Purwadi
Kongres PSSI di Pekanbaru ricuh
Foto: Antara/FB Anggoro
Kongres PSSI di Pekanbaru ricuh

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tidak semua pihak setuju atas keputusan FIFA yang membentuk Komite Normalisasi untuk mengambil alih tugas dan wewenang Komite Eksekutif PSSI sampai terpilihnya kepengurusan PSSI 2011-2015. Usman Fakaubun, anggota Komite Pemilihan hasil Kongres 78, merupakan salah satunya yang tidak sepakat dengan pembentukan Komite Normalisasi.

Usman menyayangkan sikap FIFA yang terlampau jauh mencampuri urusan sepak bola dalam negeri Indonesia dengan membentuk Komite Normalisasi. ''Komite Normalisasi tersebut tidak diperlukan karena sudah ada Komite Pemilihan yang merupakan bentukan dari Kongres 78 anggota PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret lalu,'' tukas Usman saat dihubungi Republika.

PSSI kepemimpinan Nurdin Halid sebelumnya membatalkan Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3) karena dinilai ricuh. Namun, sebanyak 78 pemegang hak suara sah tetap melanjutkan kongres dan membentuk Komite Pemilihan. Komite Pemilihan hasil Kongres 78 ini akan menggelar Kongres di Surabaya pada 29 April untuk memilih ketua umum PSSI periode 2011-2015.

Usman menegaskan bahwa urusan PSSI adalah urusan dalam negeri Indonesia. Oleh karena itu, kedaulatan menyangkut organisasi sepakbola Indonesia itu ada di tangan anggota pemegang hak suara sah.

Komite Pemilihan saat ini sedang menyaring bakal-bakal calon ketua umum PSSI, wakil ketua umum PSSI, dan anggota komite eksekutif PSSI periode 2011-2015. Batas terakhir pencalonan 100 pemilik suara adalah 15 April nanti.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement