FIFA Bentuk Komite Normalisasi, Komite Pemilihan Terancam

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Komite Normalisasi bentukan FIFA akan menjalani misi khusus untuk mengorganisasikan pemilihan pengurus baru PSSI 2011-2015 sesuai dengan electoral code FIFA dan Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011. Itu berarti Komite Normalisasi akan mengambil alih tugas Komite Pemilihan hasil Kongres 78.

Pada 26 Maret lalu, kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid telah membatalkan Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, yang dinilai ricuh sehingga mengancam keselamatan peserta kongres. Namun, sebanyak 78 pemegang suara sah tetap melanjutkan Kongres dan akhirnya membentuk Komite Pemilihan.

Komite Pemilihan hasil kongres 78 itu kini sedang mempersiapkan Kongres PSSI di Surabaya pada 29 April untuk memilih ketua umum PSSI 2011-2015. Komite Pemilihan saat ini sedang menyaring bakal-bakal calon ketua umum PSSI, wakil ketua umum PSSI, dan anggota komite eksekutif PSSI. Batas terakhir pencalonan 100 pemilik suara adalah 15 April mendatang.

Namun demikian, rencana tersebut terancam berantakan menyusul adanya Komite Normalisasi yang mengambil alih fungsi Komite Pemilihan. Komite Normalisasi FIFA ini yang akan mengorganisasikan pemilihan pengurus baru PSSI.

''Komite tersebut tidak diperlukan karena sudah ada Komite Pemilihan yang merupakan bentukan dari Kongres 78 anggota PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret lalu,'' kata anggota Komite Pemilihan, Usman Fakaubun, ketika dihubungi Republika.

Tidak hanya Komite Pemilihan yang kini menjadi rancu posisi dan wewenangnya. Rencana pelaksanaan Kongres PSSI di Surabaya pun ikut menjadi tanda tanya. Karena, FIFA menentukan siapa saja yang akan mengisi keanggotaan Komite Normalisasi.