REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--General Manajer Persisam Putra Samarinda, Kalimantan Timur, Harbiansyah Hanafiah menyatakan, jika APBD dihentikan, semua klub sepak bola di daerah itu terancam bubar. "Olah raga mana yang tidak tergantung APBD, apalagi sepak bola. Jika APBD sudah tidak boleh bagi sepak bola, Kesebelasan Persisam, Bontang, Persiba dan Mitra Kukar termasuk klub Divisi III Kaltim terancam habis," katanya kepada wartawan di Samarinda, Selasa.
Hal tersebut diungkapkan Harbiansyah Hanafiah terkait adanya rencana pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang berencana membuat peraturan untuk menghentikan alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah ke klub-klub sepak bola profesional di Tanah Air pada 2012.
Menurut Harbiansyah Hanafiah yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Kaltim itu, ketergantungan klub sepak bola pada bantuan pemerintah melalui APBD itu masih sangat tinggi. "Pembinaan olah raga memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah karena disana juga menyangkut SDM (Sumber Daya Manusia) dan prestasi. Saya menyebut olah raga sebagai SDM karena disitu bisa menjadi sumber penghidupan seorang atlit dan pesepakbola. Melalui prestasinya seorang pesepakbola tidak perlu lagi bergantung pada orang lain tetapi justru bisa menghidupi keluarganya," kata General Manajer Persisam Putra Samarinda.
Peran pihak swasta atau perusahaan menurut dia tidak bisa optimal karena dari segi bisnis, kurang menguntungkan. "Pengusaha mana yang mau membiayai sebuah klub sebab mereka tidak mungkin akan mengeluarkan uang yang sangat besar jika tidak akan mendapatkan keuntungan. Sudah lebih 30 tahun saya membina sepak bola dan sejauh ini saya belum menemukan ada sebuah perusahaan yang betul-betul ingin membantu sepak bola tanpa melihat adanya keuntungan," katanya.
"Jadi, pembinaan sepak bola harus tetap berlanjut melalui bantuan APBD sebab tanpa bantuan pemerintah sepak bola tanah air belum bisa berbuat banyak," ungkap General Manajer Persisam Putra Samarinda tersebut.