REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pengelola kesebelasan Sriwijaya Football Club mengaku tidak bisa berbuat dan apalagi untuk mencapai prestasi, bila bantuan dana melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dihentikan pemerintah pada 2012. Menggunakan bantuan dana melalui APBD saja kesebelasan 'Laskar Wong Kito' masih sulit meningkatkan prestasi, apalagi bila anggaran itu dihentikan, kata Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri, pengelola Sriwijaya FC, H Hendri Zainuddin di Palembang, Rabu (6/4).
Dikatakannya, memang bila rencana pemerintah untuk melepaskan klub itu tanpa menggunakan anggaran dari pemerintah seharusnya dilaksanakan secara bertahap. Jangan saat sibuk melaksanakan kompetisi anggaran dari pemerintah ditiadakan karena itu bisa membuat klub semakin sulit mencapai prestasi, kata dia.
Untuk itu pihaknya mengharapkan ada pertemuan dengan pemerintah pusat untuk membicarakan klub-klub profesional yang masih sering mendapat dana dari APBD tersebut, ujar dia pula. Namun, lanjut dia, bila anggaran APBD untuk klub profesional itu memang dihentikan pihaknya merasa prihatin terhadap perkembangan sepak bola bisa berjalan dengan baik.
Lebih lanjut dia mengatakan, paling banyak klub sepak bola profesional masih bisa berkembang dan bertahan tanpa menggunakan APBD hanya delapan klub termasuk Sriwjaya FC. Sementara yang lainnya terutama di kota kecil agak sulit berkembang karena terkait pendanaan, sementara sponsor sangat terbatas.
Menurut dia, untuk Sriwijaya FC sendiri bila anggaran tersebut distop pihaknya mengusulkan kesebelasan pernah meraih dua gelar juara itu dijadikan BUMD. Hal ini karena pengambilan Sriwijaya FC pertama lalu melalui dana APBD yang besarnya berkisar Rp 6 miliar, ujar dia. Jadi wajar bila Sriwijaya FC dijadikan BUMD sehingga pendanaannya bisa menggunakan penyertaan modal, kata Hendri memberikan solusi.
Sriwijaya FC sendiri bila tidak menggunakan APBD paling tinggi dana yang didapat sebesar Rp 15 miliar dari perusahaan daerah dan BUMN seperti PT BA, PT Pusri termasuk Bank Sumsel Babel, ujar dia. Namun, dia berharap, Sriwijaya FC tetap berkibar sehingga masyarakat daerah ini akan memiliki hiburan terutama penggemar sepak bola.