Selasa 19 Apr 2011 21:07 WIB
Kongres PSSI

FIFA Minta Komite Normalisasi Laksanakan Instruksi

Agum Gumelar
Foto: antara
Agum Gumelar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Federasi sepak bola dunia (FIFA) meminta Komite Normalisasi yang saat ini mengendalikan PSSI untuk menjalankan instruksi FIFA sesuai dengan surat yang telah dikirimkan pada 4 April lalu.

Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa, mengatakan keputusan itu diperoleh setelah pihaknya bertemu dengan petinggi federasi sepak bola dunia itu di Zurich Swiss.

"Tidak ada perubahan dengan surat yang diterima tanggal 4 April lalu. Semua petunjuknya sesuai dengan surat yang telah diterima," katanya melalui telepon internasional.

Dengan adanya penegasan itu bisa dipastikan tugas dari Komite Normalisasi adalah menggelar kongres pemilihan pengurus PSSI, mengambil alih kesekretariatan PSSI serta menyelesaikan kasus kompetisi di luar kendali PSSI.

Pada surat tersebut juga tercantum larangan bagi empat orang yang sebelumnya ditolak Komite Banding Pemilihan yaitu Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta.

Ditanya hasil kongres yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (14/4), mantan Ketua Umum PSSI itu belum bisa memberikan jawaban karena FIFA belum memberikan keputusan.

Agum menjelaskan FIFA sebagai federasi sepak bola dunia baru akan membahas laporannya terkait dengan kongres 14 April itu pada Rabu (20/4) waktu Swiss dan hasilnya akan diumumkan secepatnya.

Hasil kongres tersebut adalah pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan serta merehabilitasi PSM Makassar dan Pengcab PSSI Surakarta yang sebelumnya dibekukan PSSI secara sepihak.

"Kalau tidak besok sore, Rabu (20/4), hasil keputusan FIFA akan diumumkan lusa," katanya menegaskan.

Ketua Dewan Kehormatan PSSI itu menjelaskan pada pertemuan yang dilakukan dengan Presiden FIFA Sepp Blatter berlangsung lama, kurang lebih sekitar dua jam. Hal itu terjadi karena banyak argumentasi yang muncul pada pertemuan tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement