Rabu 20 Apr 2011 09:19 WIB

Pelatih Glasgow Celtic Dapat Kiriman Parcel. Isinya Bukan Makanan, Tapi Bom!

Ledakan bom, ilustrasi
Ledakan bom, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW--Rupa-rupanya ancaman bom pada pemain sepak bola pun ada. Ini terjadi Skotlandia. Pelatih klub sepak bola Celtic Neil Lennon dan dua pendukung kondang menjadi target bom parsel "aktif" yang dirancang untuk "membunuh atau membuat cacat", demikian diungkapkan polisi Skotlandia, Selasa.

Paket yang dialamatkan kepada Lennon itu pada awalnya diduga kiriman olok-olok saat diterima di kantor pemilahan pada 26 Maret, tetapi Polisi Strathclyde Selasa mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan karena kiriman itu "dirancang untuk melukai".

Polisi mengatakan, mereka merasa kiriman bom itu tidak ada kaitannya dengan organisasi teroris. Dua target lainnya adalah politisi Buruh Skotlandia Trish Godman dan pengacara Paul McBride, yang sebelumnya datang mewakili Lennon.

"Bungkusan itu dirancang untuk membahayakan dan melukai mereka," kata juru bicara polisi, "Kami melakukan pemeriksaan serius." Paket atau parsel rsel untuk Godman terdapat di kantor konstituen pada 28 Maret sedangkan untuk McBride ditemukan pada 15 April.

Lennon sudah pernah mendapat ancaman ketika ia sebagai pemain dan kini hal itu dialaminya lagi setelah ia menjadi pelatih. Dua orang ditahan selama dua tahun pada 2009, setelah Lennon mendapat ancaman di Glasgow dan pada awal musim ini mantan pemain internasional Irlandia Utara itu mendapat kiriman peluru lewat pos.

Bekas pemain Leicester itu mundur dari kancah sepak bola internasional pada 2002 setelah menerima ancaman pembunuhan, yang saat itu diduga dilakukan para ekstemis yang menampik Irlandia bersatu. Bos Celtic itu mendapat hukuman empat pertandingan bulan lalu karena berseteru dengan Ally McCoist, pelatih tim saingan, Glasgow.

Menteri Utama Skotlandia Alex Salmond mengatakan, "Mari kita bersikap tenang--polisi sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah itu tindakan perorangan atau kelompok--dan kemudian dibawa ke ranah hukum."

"Hal tidak mengenakkan ini mengingatkan kepada kita semua yang cinta sepak bola tentang apa yang menyatukan kita sebagai satu komunites olahraga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement