REPUBLIKA.CO.ID,GLASGOW--Pelatih Celtic Neil Lennon menyatakan ia tidak terusik dalam menangani timnya setelah ada ancaman paket atau parsel bom minggu lalu yang ditujukan kepadanya. Polisi Strathclyde melancarkan penyelidikan setelah adanya parsel bom "yang dirancang untuk melukai" dan dikirim kepada Lennon, juga kepada Paul McBride QC dan politisi Buruh Trish Godman.
Peluru senjata dikirim kepada Lennon awal musim ini dan ada juga bungkusan mencurigakan yang dikirim kepadanya bulan lalu. Kendati ada masalah traumatik yang menimpa, Lennon menyatakan ia tetap bertanggung jawab untuk kemenangan timnya dan akan tetap fokus pada pertandingan derbi Minggu melawan Glasgow di Ibrox, yang dapat membawa Celtic melangkah lebih jauh untuk mempertahankan gelar juara Skotlandia.
Setiap orang dalam setiap langkah hidup sebenarnya tidak harus menjalani masalah seperti ini," kata Lennon, Jumat. "Ini tidak menyenangkan, setiap saat melihat wajah kita dalam pemberitaan. Saya jadi berpikir, apakah saya yang sedang dibincangkan mereka?," katanya.
"Kemudian saya harus berpikir lagi tentang pertandingan tim saya," katanya. "Saya berterima kasih kepada polisi yang sudah bekerja secara profesional dan menunjukkan sikap melindungi saya selama ini. Mereka fantastik dan membuat lingkungan hidup kita menjadi lebih mudah dan aman," katanya.
"Saya sudah merasakan ini 10 tahun tetapi saya tidak mau mengatakan sudah terbiasa, apalagi bagi Anda yang tidak pernah merasakannya," katanya. "Saya sudah merasakan seperti ini ketika sebagai pemain, sebagai pelatih dan sebagai manajer," katanya.
Ketika ditanya apakah ini akan terjadi di klub lain selain Celtic, pelatih warga Irlandia itu mengatakan, "Tidak akan terjadi. Dan ini bukan karena saya agresif." "Banyak yang dipertanyakan mengapa hal itu terjadi ketiga saya dulu bermain di lapangan. Saya kira Anda tahu alasannya," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
