REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mayoritas pemilik suara sah PSSI atau lebih dikenal dengan Kelompok 78 akan tetap memperjuangkan George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk bersaing pada Kongres PSSI 20 Mei meski dinyatakan gugur oleh Komite Pemilihan. Juru bicara George Toisutta dan Arifin Panigoro, Halim Mahfudz, di Jakarta, Selasa (10/5), mengatakan hingga saat ini pihaknya terus meminta penjelasan kepada semua pihak di antaranya Komite Normalisasi maupun FIFA terkait dasar penolakan yang telah diputuskan.
"Pak George Toisutta, Pak Arifin Panigoro dan Pak Nirwan D Bakrie tetap berhak maju karena tidak pernah tersangkut kasus hukum seperti Nurdin Halid. Jadi apa dasar pelarangan itu," katanya.
Menurut dia, untuk memperjuangkan dua bakal calon yang dinyatakan gugur dalam pencalonan oleh Komite Pemilihan, pihaknya telah mengupayakan beberapa langkah resmi salah satunya melalui Mahkamah Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). Hanya saja, kata dia, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan Komite Banding Pemilihan yang hingga saat ini masih melakukan verifikasi banding yang telah diajukan oleh pihak George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Sesuai dengan jadwal, Komite Banding Pemilihan akan melaporkan hasil verifikasi banding kepada Komite Normalisasi pada Jumat (13/5). Ada 25 berkas banding yang saat ini diverifikasi. "Kami masih menunggu keputusan Komite Banding. Kami berharap Komite Banding mengumumkan secara langsung bukan diserahkan pada Komite Normalisasi," katanya menambahkan.
Upaya meloloskan George Toisutta-Arifin Panigoro juga telah diupayakan oleh Komite Normalisasi. Bahkan Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar langsung berangkat ke Markas FIFA di Swiss. Namun hasilnya tetap sama yaitu ditolak. Penolakan pencalonan bagi tiga nama tersebut (George Toisutta, Arifin Panigoro dan Nirwan D Bakrie) tertuang dalam surat FIFA tertanggal 4 dan 21 April serta 6 Mei lalu.
Ditanya apakah Kelompok 78 tetap solid dalam mendukung pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro sebagai pasangan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Halim mengaku tetap solid. "Sejauh ini Kelompok 78 masih solid," katanya dengan tegas.
Dengan adanya pernyataan tersebut menepis anggapan yang dilontarkan oleh salah satu mantan pemain timnas Sarman Panggabean dalam Diskusi "Media Dalam Polemik PSSI" di Gedung Serba Guna TVRI Jakarta. Dalam diskusi yang juga dihadiri Alfred Simanjutak dan Budiarto Shambazy itu, Sarman Panggabean menegaskan jika dukungan terhadap Kelompok 78 telah berkurang jauh dari sebelumnya.