REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR - Ketum PSM Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, mengajak pemilik suara di PSSI yang tergabung dalam Kelompok 78 bisa lebih rasional menyikapi ketegasan FIFA menolak George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam bursa calon ketua umum PSSI 2011-2015. Wali Kota Makassar itu menyarankan Kelompok 78 lebih baik memikirkan pengembangan persepakbolaan nasional melalui cara lain ketimbang mendesak dua figur itu dimasukkan dalam bursa.
"Tidak usah memaksakan keduanya tembus. Kita pikirkan cara lain saja," katanya.
Menurutnya, keputusan FIFA sudah mengikat. Sehingga, kalaupun Kelompok 78 memboikot Kongres PSSI pada 20 Mei, kongres tersebut tetap berjalan. Kehadiran Komite Normalisasi juga dinilainya wajar sebab lahir dalam situasi luar biasa.
Ilham juga mengatakan bahwa langkah George dan Arifin yang menggugat FIFA melalui Badan Arbitrase Internasional itu memungkinkan untuk diteruskan. Namun, ia mengingatkan belum ada negara yang pernah menang melawan FIFA melalui cara arbitrase. Termasuk dua negara industri sepak bola, yakni Inggris dan Spanyol.
Ilham menambahkan Kelompok 78 perlu tetap mendorong George dan Arifin masuk sebagai tokoh dengan posisi terhormat di tubuh organisasi PSSI. Keduanya dinilai patut mendapat penghargaan tersebut. Karena, mereka dianggap telah berkontribusi pada proses reformasi PSSI.