REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Empat tokoh berniat maju menjadi ketua umum PSSI dalam kongres yang akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (20/5) ini. Apa saja yang akan mereka tawarkan kepada para pemangku kepentingan dan juga pecinta sepak bola Tanah Air?
Achsanul Qosasi (45 tahun). Jik terpilih sebagai ketua umum PSSI, Liga Primer Indonesia (LPI) yang sempat ditolak oleh kepengurusan lama PSSI akan dirangkulnya. Menurut bendahara PSSI tersebut, LPI memiliki potensi untuk berkembang menjadi kompetisi yang bagus.
''LPI harus kita akomodasi karena berpotensi mengembangkan sepak bola Indonesia. Saya siap bekerjasama dengan siapapun yang ingin menyukseskan sepak bola Indonesia,'' ujar Achsanul.
Pria yang sudah 11 tahun berkecimpung di PSSI ini mengaku telah mengalami pasang surut PSSI. Masa paling berat, kata dia, adalah 2005-2009 ketika sang ketua umum Nurdin Halid di dalam penjara. Dengan pengalamannya ini, ia tahu benar apa yang perlu dibenahi dalam tubuh PSSI.
''Saya memang mewakili status quo. Namun para anggota komite eksekutif nanti adalah orang-orang baru yang dipilih oleh anggota. Jadi dengan gabungan orang-orang baru dan saya sebagai orang lama yang bisa belajar dari pengalaman lalu saya yakin PSSI bisa berubah ke arah yang lebih baik,'' katanya.
Menurut Achsanul kunci agar Indonesia meraih prestasi adalah sinergi antara pemerintah, PSSI, rakyat, dan swasta. "Dibutuhkan tiga hal yakni ketegasan bersikap, kecepatan dalam mengambil keputusan, serta mengomunikasikan empat komponen tadi. Jika ada calon menggadang-gadang prestasi tanpa tiga hal tersebut itu hanya mimpi.''