REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pengacara George Toisutta dan Arifin Panigoro, Patrick Mbaya, menyatakan Court Arbitration of Sport (CAS) melakukan kesalahan fatal dalam memberikan keputusan sela terhadap kasus gugatan dua kliennya terhadap federasi sepak bola dunia (FIFA).
Kesalahan CAS, kata Mbaya, adalah dalam menerima materi banding dan penyerahan materi. Dalam surat pertama yang beredar, Kamis (19/5) sore, CAS berpijak dari surat FIFA tertanggal 4 April. Padahal, sesuai dengan pengajuan materi banding, Mbaya mengajukannya dengan berpijak pada surat FIFA tertanggal 21 April.
Surat tertanggal 21 April yang diberikan kepada Komite Normalisasi (KN) terdapat ancaman sanksi dari FIFA. Sedangkan, surat tertanggal 4 April tidak ada pernyataan FIFA mengenai ancaman sanksi. "Ada kesalahan CAS dalam merujuk keputusan mereka. Rujukannya itu tertanggal surat 4 April. Sementara, surat yang kita ajukan ke CAS adalah surat FIFA 21 April," ujar Mbaya.
Oleh karena itu, kata Mbaya, CAS mengeluarkan tiga keputusan yang jauh berbeda dari yang mereka jelaskan. Keputusan pertama adalah mereka tidak memiliki kompetensi pada surat 4 April. “Itulah kenapa keputusan kedua dalam surat pertama, mereka menutup masalah ini,” jelas Mbaya.
| Pos | Team | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | -/+ | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 |
Persebaya Surabaya
|
7 | 5 | 2 | 0 | 7 | 5 | 17 |
| 2 |
Pusamania Borneo
|
7 | 4 | 3 | 0 | 10 | 7 | 15 |
| 3 |
Bali United
|
7 | 4 | 2 | 1 | 12 | 6 | 14 |
| 4 |
Persib Bandung
|
7 | 3 | 4 | 0 | 13 | 6 | 13 |
| 5 |
PSM Makassar
|
7 | 3 | 3 | 1 | 9 | 5 | 12 |
Ikuti Whatsapp Channel Republika