REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kondisi sepakbola Indonesia sangat parah karena tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila. “Ya, kita harapkan Pancasila dihayati di semua bidang kehidupan. Termasuk dalam olahraga, khususnya sepak bola,” ujar Menteri Olahraga Andi Mallarangeng di gedung DPR, Rabu (1/6).
Meski kondisi dunia sepakbola Indonesia tengah di titik nadir. Andi mengaku gembira sebab organisasi sepak bola dunia, FIFA tak jadi menjatuhkan sanksi kepada PSSI. Hal itu dinilainya menjadi kesempatan bagi bangsa Indonesia berbenah diri. Tujuannya agar nasib manajemen PSSI dan timnas Indonesia bisa lebih baik.
Andi mengingatkan, Kongres PSSI sebelum 30 Juni harus dipersiapkan secara matang. Dengan begitu, kata dia, diharapkan kongres itu betul-betul bisa berhasil melahirkan pengurus baru yang membawa perubahan. Siapapun yang terpilih, sambung dia, pasti didukung. “Kita buka lembaran baru PSSI untuk kejayaan sepak bola Indonesia.”
Untuk mengantisipasi kisruh kongres, pihaknya merasa perlu mengambil inisiatif guna mencari titik-titik temu antarpihak yang bertikai. Dalam hal ini Kelompok 78 pendukung Arifin Panigoro dan George Toisutta yang bersaing dengan kelompok pendukung Nurdin Halid maupun Nirwan Bakrie. “Kami akan lakukan mediasi dengan semua pihak supaya kongres nanti bisa berhasil dengan baik,” kata Andi.