Ahad 05 Jun 2011 13:20 WIB

Inggris Ditahan Imbang di Wembley, Keane Masuk Buku Rekor

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Inggris ditahan imbang 2-2 oleh Swiss di stadion Wembley, London, dan pemain

penyerang Republik Irlandia Robbie Keane kembali mengukir prestasi di buku rekor dalam aksinya pada pertandingan babak kualifikasi Euro 2012, Sabtu. Keane menjadi pemain pertama dari Inggris atau Irlandia yang mencetak 50 gol dalam pertandingan internasional saat dia menyarangkan dua gol dalam kemenangan Irlandia 2-0 atas Macedonia di Skopje.

Gol terbanyak sebelumnya, 49, dimiliki oleh pemain Manchester United dan Inggris, Sir Bobby Charlton. Keane melesakkan gol internasionalnya yang ke-50 dan 51 nya itu pada menit kedelapan dan 37 pertandingan Sabtu itu.

Macedonia menyia-nyiakan peluang saat Ivan Trickovski gagal memasukkan bola pada tendangan penalti di menit ke-40 karena tendangannya mengenai mistar gawang. Irlandia, yang poinnya menyamai Rusia setelah menang 3-1 atas Armenia dengan pemain Tottenham Roman Pavlyuchenko melakukan hatrik, dan Slowakia, yang mengalahkan Andorra 1-0, tersingkir dari puncak Grup B dengan adanya selisih gol dengan Rusia.

Di Lisabon, Portugal menghidupkan kembali harapan mereka dan memimpin Grup H lewat kemenangan 1-0 atas Norwegia. Helder Postiga mencetak gol tunggal yang penting itu di menit ke-53 untuk menaikkan Portugal sehingga memperoleh 10 poin bersama-sama dengan Norwegia dan Denmark, yang menang 2-0 atas Eslandia di Reykjavik, dengan sisa lim pertandingan lagi.

Sementara itu juara Euro 2004 Yunani tetap dominan di Grup F dengan menang 3-1 atas Malta di Piraeus. Kemenangan keempat dari enam pertandingan kualifikasi Euro membut mereka memperoleh 14 poin, unggul satu poin dari Kroasia dan Israel, yang meraih tiga poin berharga di Riga dengan menang 2-1 win atas Latvia.

Tim Inggris asuhan Fabio Capello hanya mendapatkan hasil imbang walaupun masih memimpin Grup G dengan selisih gol setelah ditahan 2-2 oleh Swiss. Capello bersikeras bahwa kendati telah memberi para pemainnya hari libur setelah akhir dari musim Liga Premier, kelelahan menjadi hal yang penting bagi penampilan timnya itu.

"Perbedaan antara kedua tim adalah karena kami kekurangan energi, selalu dengan masalah yang sama," ujar pelatih asal Italia itu. "Tim Swiss lebih bugar. Namun, kami berakhir dengan hasil yang baik, saya mendapat rekasi yang bagus dari para pemain di babak kedua tetapi seperti biasa setelah musim ini kami seperti tanpa energi."

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement