REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesepak bola yang berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) terancam tidak dapat memperkuat tim nasional pada Pra-Piala Dunia 2014 dan SEA Games XXVI. Komite Normalisasi menyatakan status pemain LPI, seperti Irfan Bachdim, harus menunggu liga bentukan Arifin Panigoro itu masuk dalam sistem dan pengawasan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, mengatakan, langkah ini dilakukan agar ada kepastian kalau status para pemain tersebut tidak lagi diperdebatkan oleh FIFA. "Kita harus tunggu pelaksanaan LPI masuk dalam sistem PSSI. Kalau sudah resmi menyatakan di bawah pengawasan PSSI, maka tidak masalah para pemain itu masuk dalam timnas," kata dia, di Jakarta, Senin (6/6).
Agum mengatakan, pihaknya memang sudah memutuskan LPI berada di bawah kordinasi PSSI. Tapi, FIFA menginginkan, keputusan itu harus dibarengi dengan pengawasan oleh PSSI. Jika hal itu tidak dilakukan, maka LPI harus dibubarkan. "FIFA menekankan agar itu tidak sekedar retorika atau ungkapan. Tapi, dilaksanakan," kata dia.
Agum menegaskan, pembubaran LPI bukanlah langkah yang bijak. Karena itu, Komite Normalisasi sudah melakukan persiapan agar LPI masuk dalam sistem PSSI. Komite Normalisasi melakukan kordinasi dengan mengirimkan surat kepada penyelenggara LPI pada 28 Mei lalu atau sebelum FIFA mengeluarkan keputusan.
Agum berharap, penyelenggara LPI membuka diri untuk melakukan komunikasi. "Kalau tidak mau, sulit juga memaksakan. Saya ingin ada kesadaran. FIFA memutuskan alternatif lain adalah dibubarkan. itu lebih tidak bagus," pungasnya.