Rabu 22 Jun 2011 21:15 WIB

Starbol, Pesan Damai untuk PSSI

Rep: Ratna Puspita/ Red: Johar Arif
Mantan kapten timnas Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni Van Bronckhorst (kanan), saat bertanding melawan Dream Team of Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu (22/6).
Foto: Antara
Mantan kapten timnas Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni Van Bronckhorst (kanan), saat bertanding melawan Dream Team of Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sepak bola Indonesia tidak terpecah. Pesan itulah yang coba disampaikan pemain yang berlaga pada Starbol, di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu (22/6). Laga itu dimenangkan International All-Star 2-0 atas Red Team Indonesia.

“Ini menjadi gambaran sepak bola Indonesia tidak butuh keras kepala atau egois untuk membangun sepakbola. Sebaliknya, untuk mengembalikan itu dibutuhkan kerja sama, kepala dingin oleh semua pihak. Sepak bola Indonesia bisa maju siapapun pemimpinnya,” kata striker tim nasional Indonesia, Bambang Pamungkas.

Starbol merupakan laga yang mempertemukan tim yang berisikan pemain-pemain Indonesia dan pemain asing yang merumput di tanah air. Para pemain yang berlaga di duel ini berlaga pada dua kompetisi yang berbeda, Liga Primer Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI).

Laga ini juga menampilkan Giovanni van Bronckhorst. Mantan pesepak bola itu memimpin Internasional All-Star yang juga diperkuatv Emanuel Deporras (Jakarta FC) dan Greg Nwokolo (Persija Jakarta). Internasional All-Star diarsiteki Jacksen F Tiago yang baru mengantarkan Persipura menjuarai LSI musim lalu.

Di kubu Red Team Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto yang memperkuat Tangerang Wolves di LPI menjadi ujung tombak tim asuhan Rachmad Darmawan pada babak pertama. Sedangkan, striker Perjia Jakarta, Bambang Pamungkas, tampil dengan Kim Jeffrey Kurniawan pada babak kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement