REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON--Asupan gizi dan nutrisi pemain timnas senior Indonesia dijaga selama menjalani ibadah puasa. Tim dokter akan memastikan gizi dan nutrisi bisa membuat pemain tetap prima saat bermain bola.“Kita minta masukan tim dokter bagaimana gizi mereka bisa prima saat bermain bola,” kata asisten pelatih, Liestiadi, Kamis (4/8).
Menurut Liestiadi, kerja tubuh masing – masing pemain berbeda, sehingga asupan gizinya pun berbeda. Dengan asupan gizi yang cukup, Liestiadi yakin, kondisi fisik pemain tetap akan prima selama menjalankan ibadah puasa.
Selama Ramadhan ini, fokus latihan untuk pemulihan kondisi fisik pemain yang menjalani puasa. Menu latihan fisik yang disesuaikan dengan kondisi berpuasa ini untuk menghormati pemain timnas yang mayoritas muslim.
Sesi latihan rutin di Cilegon akan digelar sore dan malam hari. Tiap sesi selama 1 sampai 1,5 jam. Meski sedang berpuasa bukan berarti latihan fisik menjadi kendor, tim pelatih merencanakan pemusatan latihan fisik pemain di pantai.
Latihan di pantai ini untuk menyesuikan dengan kondisi cuaca di timur tengah, saat melawan Iran, 2 Desember mendatang. Suhu udara di Cilegon pada siang hari antara 37 sampai 39 derajat celcius.
Setelah menjalani beberapa kali latihan, tim pelatih akan mengevaluasi apakah para pemain bisa menyerap metode dan program latihan. Mengingat waktu latihan yang sangat singkat sebelum para pemain timnas berhadapan dengan Iran.
Karena itu, latihan di Cilegon difokuskan pada taktik dan strategi. Yang penting pemain bisa bermain efektif dan efisien selama bertanding. Sehingga permain bisa konstan bermain selama 2 kali 45 menit dan tidak kedodoran staminanya pada menit-menit terakhir.
Para pemain akan menjalani latihan di Cilegon hingga 28 Agustus mendatang. Sesi latihan perdana akan dimulai besok, namun hingga kini baru tiga pemain yang telah tiba di Cilegon dari 30 pemain yang diundang untuk mengikuti pelatihan.