REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Mantan pemain dan pelatih Persebaya Surabaya, H Rusdy Bahalwan, meninggal dunia pada Ahad (7/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB karena sakit yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir.
Informasi yang diperoleh di Surabaya, Senin (8/8), saat ini jenazah pelatih yang pernah membawa Persebaya menjuarai kompetisi Liga Indonesia musim 1997 itu disemayamkan di rumah duka Rungkut Mejoyo Selatan I nomor 38 Surabaya. "Menurut rencana, bapak dimakamkan sekitar pukul 15.00 WIB atau setelah Shalat Ashar di TPU Pegirian Surabaya," kata istri almarhum, dr Ramadhani.
Rusdy Bahalwan yang menderita penyakit degeneratif dan stroke sejak 2004 itu wafat pada usia 64 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yakni Irfan Bahalwan, Khaira Imandina Bahalwan dan Ikhwannurdin Bahalwan.
Kabar wafatnya Rusdy Bahalwan cukup mengejutkan sejumlah kolega lamanya di Persebaya. Beberapa mantan pemain dan pengurus "Bajul Ijo" langsung datang melayat ke rumah almarhum. "Beliau termasuk sosok yang sangat disiplin, baik ketika masih menjadi pemain maupun pelatih Persebaya," kata Soebodro yang merupakan salah satu rekan seangkatan Rusdy Bahalwan di Persebaya pada era 1970-an.
Pria yang akrab disapa Bodem ini menambahkan Rusdy Bahalwan tidak hanya menerapkan disiplin ketat saat menjadi pelatih. Tetapi, dia juga memasukkan sentuhan rohani untuk memotivasi anak asuhnya.
Selain pernah menjadi ikon Persebaya baik sebagai pemain dan pelatih, Rusdy Bahalwan juga pernah memperkuat tim nasional pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an. Dia kemudian menjadi pelatih tim nasional di ajang Piala Tiger dan Asia pada tahun 1998.
Kendati menderita sakit berkepanjangan, putra dari pasangan Ali Bahalwan dan Rugaiyah itu masih sering memantau perkembangan berita sepak bola nasional.