REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Pelatih Kepala Timnas Senior Indonesia, Wim Rijsbergen, menyambut baik rencana pemindahan pemusatan latihan timnas senior ke Stadion Manahan, Solo. Wim akan memaksimalkan latihan malam bagi anak-anak asuhannya.
Wim mengakui tidak bisa memaksimalkan latihan malam selama pemusatan latihan di Stadion Krakatau, Cilegon, Banten. Sebab, lampu penerangan di Stadion Krakatau tidak bisa seratus persen. "Sangat berbahaya jika berlatih dengan penerangan yang kurang," kata Wim, Rabu (10/8).
Padahal menu latihan pada malam hari sangat diperlukan untuk menyesuaikan dengan situasi Ramadhan. Latihan di malam hari ini untuk menghargai pemain yang mayoritas berpuasa siang harinya.
Menurut Wim, minimnya lampu penerangan di Stadion Krakatau menjadi penyebab pemindahan pemusatan latihan ke Stadion Manahan Solo. Wim sudah merencanakan kemungkinan menambah porsi latihan atau menjalani latihan berat pada malam hari, di Solo nanti. "Kita masih akan mendiskusikan dengan dokter dan pelatih fisik timnas," ujarnya.
Sisa waktu latihan di Cilegon hanya difokuskan untuk mengembalikan stamina dan kebugaran pemain. Menurut Wim, masih banyak performa timnas yang perlu ditingkatkan. Karena itu Wim akan memfokuskan pada pemantapan fisik dan teknik sebelum menghadapi Iran, pada 2 Desembar mendatang.
Di Solo nanti, Wim juga akan mulai menerapan latihan taktik dan stategi. Taktik dan stategi melawan Iran akan dimatangkan setelah uji coba melawan timnas U-23.
Untuk memutuskan trategi yang jitu, Wim masih terus mendiskusikan dan mengevaluasi permainan timnas saat melawan Turkmenistan. "Kita masih punya waktu beberapa minggu untuk mengubah stategi atau menggunakan strategi yang sama," kata Wim.
Kapten tim, Firman Utina, mengaku tidak keberatan jika tempat latihan dipindahkan. "Pemindahan seperti ini justru bagus agar para pemain tidak merasa suntuk terus berada di tempat yang sama selama sebulan," kata Firman.