REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pada 13 Agustus 1936 atau hari ini 75 tahun yang lalu, upaya Adolf Hitler untuk menjadikan Jerman tuan rumah Piala Dunia 1942 gagal. Bahkan, Jerman tidak menerima dukungan satu suara pun pada Kongres FIFA untuk menentuan tuan rumah pesta sepak bola dunia itu.

Hitler sebenarnya bukanlah fans sepak bola. Dia lebih memilih tinju, menembak, dan gulat sebagai aktivitas fisik. Ketiga olahraga tersebut juga diyakininya sebagai cara untuk membuat tentaranya berada dalam kondisi lebih baik.

Hitler juga hanya pernah satu kali menonton pertandingan ketika Jerman ditekuk Norwegia 0-2 pada Olimpiade 1936 Berlin. Pertandingan itulah yang menyadarkan pemimpin Nazi ini bahwa sepakbola lebih dari sekedar olahraga.

Sepakbola memiliki dampak yang luas. Dampaknya tidak hanya di atas lapangan, tapi juga di luar stadion dan merembet ke kehidupan sosial dan budaya.

Hitler pun ingin menjadikan sepakbola sebagai alat propaganda untuk meluaskan ideologinya. Sayangnya, FIFA memberikan jatah tuan rumah Piala Dunia 1942 itu kepada Brasil.

Piala Dunia 1942 sendiri batal digelar menyusul pecahnya Perang Dunia II. Meski demikian, beberapa pertandingan internasional tetap digelar hingga 1942. Liga domestik di Jerman tetap berlangsung hingga Hitler melakukan bunuh diri pada 1945 yang sekaligus mengakhiri rezim Third Reich.

Piala Dunia masih absen pada 1946 dan baru kembali digelar pada 1952 dengan Brasil sebagai tuan rumah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika