REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengemukakan setiap klub harus memiliki dana sebanyak Rp 15 miliar untuk mengikuti kompetisi yang mulai digelar 8 Oktober 2011. "Dana itu sangat penting, karena kita tidak mau baru setengah jalan kompetisi klub berjalan berhenti karena kekurangan dana," katanya di Banda Aceh, Ahad (21/8).
Menurut dia, penekanan pada dana klub ini penting dilakukan mengingat kompetisi yang akan dijalankan full profesional bukan semi profesional. Pihak federasi sepak bola asia (AFC) dan federasi sepak bla dunia (FIFA) tegas menyatakan bahwa kompetisi profesional hanya diikuti oleh klub profesional, ujar Djohar.
"Berbicara profesional semua harus profesional, mulai pemain, pelatih dan standar stadion," kata dia.
Djohar menjelaskan, untuk mendapatkan klub profesional itu harus ada lima syarat yakni adanya legalitas dari Menkumham, modal untuk klub minimal Rp 15 miliar untuk satu musim, infrakstruktur stadion, pembinaan usia muda dari setiap klub (sporting )dan manajemen organisasi yang sesuai dengan aturan AFC dan FIFA.
"Bila ini telah dilengkapi baru klub tersebut dinyatakan profesional, kara dia.
Djohar menambahkan sebanyak 60 persen angka yang dialokasikan ke setiap klub untuk membeli pemain, pelatih dan ofisial. "Setiap klub maksimal harus memiliki pemain asing empat orang, satu dari Asia tiga dari luar Asia," jelas ketua PSSI ini.
Djohar mengingatkan agar setiap klub tidak dibenarkan memakai dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) karena itu melenceng dengan peraturan pemerintah. Di peraturan jelas menyatakan bahwa tidak boleh ada dana APBD untuk klub peserta kompetisi profesional.