REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Pelatih PSIS Semarang, Edy Paryono, berpendapat pelatih timnas Indonesia, Wim Rijsberger, harus mengubah gaya permainan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan. Langkah tersebut untuk mengejar ketertinggalan timnas pada babak ketiga Grup E Pra-Piala Dunia 2014.
"Saya kira yang harus dilakukan Wim saat ini adalah mengubah strategi, terutama berkaitan dengan gaya permainan tim nasional. Karena kalau menyeleksi pemain baru, itu jelas tidak mungkin," kata Edy Paryono ketika dihubungi di Semarang, Kamis (8/9).
Menurut mantan asisten pelatih timnas saat ditangani Ivan Kolev) tersebut, Wim harus bisa mengembalikan gaya bermainan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan pada permainan yang sudah dimiliki sekarang ini. Ia menjelaskan gaya permainan timnas senior sekarang, yang mengandalkan umpan-umpan panjang dari tengah lapangan ke daerah pertahanan lawan, tidak cocok diterapkan untuk tim nasional. Apalagi, postur tubuh pemain yang menjadi lawan Indonesia lebih tinggi dibandingkan pemain timnas.
"Saya juga tidak habis pikir. Saat melawan Bahrain, kenapa Firman Utina dan kawan-kawan selalu melepas tendangan jauh ke rekannya yang ada di depan. Kenapa tidak memainkan bola-bola pendek yang bisa menyulitkan pemain belakang lawan," paparnya.
Untuk pertandingan ke depan, lebih baik timnas senior banyak memainkan bola-bola pendek. Artinya umpan dari kaki ke kaki pemain kemudian maju mendekati daerah pertahanan lawan.
"Dengan strategi ini, saya pikir kemungkinan kita masih bisa menyulitkan pemain belakang lawan dibanding dengan umpan-umpan bola tinggi yang mudah hilang disambar pemain lawan yang fisiknya lebih tinggi," ucapnya.