REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER, INGGRIS - Sir Alex Ferguson mengisyaratkan akan mengendalikan permainan menyerang yang terlalu bersemangat dari para pemain Manchester United setelah menyaksikan timnya bermain imbang 3-3 atas FC Basel di Old Trafford.
United telah menunjukkan beberapa penampilan gemilang dalam Liga Primer musim ini, mengumpulkan 22 gol hanya dalam enam pertandingan, dengan rata-rata lebih dari tiga gol dalam setiap pertandingan.
Tujuh belas menit setelah pertandingan Grup C yang digelar pada Selasa (27/9), United terlihat seolah siap berpesta gol ketika Danny Welbeck membuat gol kedua sehingga skor menjadi 2-0.
United, dengan absennya Wayne Rooney, kewalahan menghadapi serangan balik pada babak kedua dari lawan asal Swiss tersebut yang berulang kali menembus pertahanan empat pemain belakang Patrice Evra, Rio Ferdinand, Phil Jones dan Fabio Da Silva.
Fabian Frei memanfaatkan kecerobohan mereka untuk mencetak gol pertama sebelum Alex Frei menyamakan kedudukan dua menit kemudian melalui serangan balik yang sangat cepat.
United banyak melakukan kecerobohan -- ujar Jones sembari berjalan dengan hati-hati -- yang akhirnya memberi kesempatan penalti kepada Alex Frei sehingga Basel memimpin hingga babak kedua.
Meskipun United diselamatkan oleh gol Ashley Young pada menit ke-90, Fergusson mengaku prihatin dengan penampilan timnya yang kurang baik sehingga memberikan kesempatan bagi Basel untuk kembali bertanding.
"Saya pikir permainan kami agak lemah. Kami harus berpikir banyak," kata Ferguson. "Kami harus lebih berkonsentrasi. Sepertinya saya menurunkan terlalu banyak pemain depan malam ini. Terlalu banyak," tuturnya lagi.
"Menurut saya, ada kecerobohan yang dilakukan tim kami selama pertandingan. Pola penyerangan sangat baik, khususnya pada babak pertama. Tetapi ada sebuah kecerobohan, dan seharusnya mereka sudah bisa mencetak tiga gol pada babak pertama," bebernya.
"Saya rasa kesalahan ini merupakan perkenalan mereka dengan sepakbola Eropa. Karena secara keseluruhan penampilan mereka malam ini kurang baik," ujarnya.
Ferguson juga mengaku timnya telah menganggap remeh lawan asal Swiss tersebut. "Saya pikir itu adalah hal yang mungkin terjadi jika memainkan tim seperti Basel. Di dalam benak pemain, jika mereka telah melakukan persiapan matang, mereka yakin pasti menang," ungkapnya.
"Terbukti, dari kecerobohan itu terlihat banyak celah dari lini tengah hingga belakang. Jika kami benar-benar berkonsentrasi pada pola pertahanan, kami tidak akan menjumpai banyak masalah," bebernya.
Ferguson juga tidak menyalahkan masalah pertahanan United yang pada kenyataannya tidak mampu membawa empat pemain belakang tetapnya kembali ke lapangan, seperti kapten Nemanja Vidic, Rafael Da Silva dan Jonny Evans yang mengalami cedera.
"Empat pemain di belakang masih cukup berkualitas. Ada Evra dan Ferdinand. Mereka sangat berpengalaman," kata Ferguson.
"Anda pasti selalu menginginkan empat pemain di belakang bermain dengan konsisten. Kami tidak melakukannya waktu itu, tetapi ini bukan masalah bagi kami karena kualitas lini depan bisa menyumbang banyak gol. Kami benar-benar harus menyerah pada babak pertama," tambahnya.
Sementara itu Ferguson berselisih dengan wasit Paolo Tagliavento, mempersoalkan hadiah penalti yang membuat Basel memimpin pertandingan. "Seharusnya tidak diberi penalti. Anda bisa melihat dengan cukup jelas Valencia memenangkan bola. Setahu saya, Itu merupakan keputusan yang buruk, mengecewakan," katanya.
"Wasit terus mengawasi jalannya pertandingan. Saya tidak tahu jumlah pelanggaran yang telah terjadi dan ia melewatkannya begitu saja. Saya rasa ia ingin main-main," tandasnya.