REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengelola Gelora Bung Karno (GBK) meminta PSSI selaku panitia laga Indonesia-Qatar untuk meningkatkan keamanan lebih ketat. Sehingga petasan atau barang berbahaya lainnya tidak masuk ke dalam stadion.
"Kami selaku pengelola tidak terlibat langsung dalam penyelenggaraan. Tetapi panitia atau federasi yang langsung menangani keamanan pertandingan tersebut sehingga pertandingan dapat berjalan lancar," kata Direktur Operasional Badan Pengelola GBK, M Nigara, di Jakarta, Senin (10/10).
Ia menegaskan, memang ada celah dengan luasnya stadion utama ini sehingga perlu kerja sama yang baik antara PSSI dan pihak Pengelola GBK. Nigara merasa yakin bahwa penonton Indonesia dapat menjaga keamanan bersama terhadap stadion yang sudah berumur 49 tahun ini.
Sementara itu, Koordinator Panpel Indonesia-Qatar, Mursyit WK, menyatakan bahwa panitia akan meningkatkan jumlah personel dan kualitas keamanan jalannya pertandingan. "Kami melibatkan sekitar 2.000 personel keamanan. Kami berjanji agar petasan dan kembang api tidak lagi masuk ke dalam stadion. Kami harapkan pertandingan tidak ada gangguan," tegasnya.
Untuk lebih tertibnya, pihak panitia akan menerjunkan 400 personel keamanan di 12 pintu masuk. "Kami berupaya seminimal mungkin, hal yang mengganggu pertandingan tidak masuk ke dalam stadion," katanya.
Ia berharap pertandingan Indonesia-Qatar berjalan baik dan lancar tidak seperti laga Indonesia-Turkmenistan atau laga Indonesia-Bahrain yang terganggu karena adanya petasan dan kembang api. Apalagi PSSI sudah mendapat peringatan dari FIFA soal itu.
"Kami mendapat teguran karena hal itu. Maka untuk selanjutnya kami sudah merencanakan pola keamanan untuk pertandingan Indonesia-Qatar," katanya didampingi Direktur Media PSSI, Tommy Arief.