REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua komite etik PSSI Todung Mulya Lubis mengungkapkan, rapat pertama yang digelar, Selasa (1/11), belum menghasilkan apapun. Todung menyatakan hanya berharap karut marut persepakbolaan nasional tidak terus terjadi.
Belakangan ini, sejumlah pengurus PSSI terbelah menyusul berbagai keputusan kontroversial yang ditelurkan induk organisasi sepakbola nasional itu pasca kongres di Solo. Bahkan sejumlah anggota komite eksekutif (Exco) PSSI menginginkan adanya kongres luar biasa (KLB).
Menurut Todung, komite etik akan berusaha bersikap independen dalam mengeluarkan keputusan. Karena itu, pihaknya belum mengeluarkan keputusan apapun, mengingat yang mereka lakukan saat ini merupakan langkah besar.
“Komite etik masih mengkaji berbagai permasalahan yang muncul, dan menyelesaikannya dalam waktu yang tepat. Ini rapat pertama, dan merupakan langkah besar bagi kami. Kami akan tetap independen. Yang salah adalah salah, dan yang benar ada benar,” tutur Todung.
Ketika disinggung mengenai sikap sejumlah anggota Exco yang dianggap bertentangan, Todung mengatakan: “Terlalu prematur berbicara masalah itu. Kami sedang berpacu dengan waktu saat ini. Kami tidak semberono dalam menindaklanjuti. Percayalah, kami akan menindak dengan cepat.”
“Kami mencoba menegakkan etika, karena tak ingin persepakbolaan Indonesia karut marut. Kami menginginkan sepakbola menjadi medium untuk membangun bangsa.”