REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Qatar akan menuruti perintah FIFA untuk menyelenggarakan Piala Dunia pada musim dingin. Namun, pihak Qatar belum menerima pernyataan resmi FIFA soal ini.
Sekum Komite Piala Dunia Qatar, Hassan Al-Thawadi menuturkan pihaknya tetap menjalankan rencana semula untuk menyelenggarakan Piala Dunia pada musim panas. Kalaupun terjadi perubahan rencana, atas permintaan FIFA, tentu pihaknya akan memenuhinya.
"Kami tidak akan mengubah rencana tanpa petunjuk FIFA," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Selasa (15/11).
Qatar didesak UEFA untuk mengubah penyelenggaraan Piala Dunia pada musim dingin. Desakan itu muncul lantaran Qatar pada musim panas memiliki suhu ekstrem mencapai derajat Celcius.
Menanggapi desakan itu, pihak Qatar menjawabnya dengan membangun stadion berpenyejuk udara. Apapun pilihan waktunya, ungkap Thawadi, pihaknya memperkirakan sebanyak 800 ribu penggemar sepakbola dari seluruh dunia akan mengunjungi Qatar selama turnamen.
"Piala Dunia menjembatani perbedaan antara Timur dan Barat," kata Thawadi yang juga memprediksi turnamen tersebut akan mempercepat pertumbuhan sektor swasta di negaranya.
Tak Berpengaruh
Revolusi 'Musim Semi' di kawasan Afrika Utara dan Timur tengah belumlah usai. Sejumlah pihak khawatir penyelenggaraan Piala Dunia bakal terganggu mengingat kondisi politik kawasan itu sangat rentan terusik.
Namun, pihak Qatar meminta berbagai pihak untuk tidak berlebihan apa yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. "Kami telah melihat gejolak ekonomi di seluruh dunia, kita telah melihat kerusuhan di Inggris, kami telah melihat masalah yang signifikan terjadi di Uni Eropa," kata Thawadi.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya telah mempersiapkan rencana untuk memuluskan penyelenggaraan piala Dunia. "Dunia berubah, maka dari itu anda harus siap dengan rencana darurat," kata dia.