REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Komisaris Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muddai Madang, mengatakan Sriwijaya FC ikut kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL). Namun demikian, keputusan itu sepenuhnya belum final.
Di tengah belum adanya keputusan, dua kelompok suporter Sriwijaya FC --Beladas (Suporter Bela Armada Sriwijaya) dan SMS-- Rabu (30/11) ini mendatangi sekretariat klub berjuluk Laskar Wong Kito itu. Mereka menggelar aksi unjuk rasa yang langsung dipimpin ketua Beladas, Qusoy bersama ketua SMS, Edi Ismail.
Dengan mengusung poster, kelompok suporter Sriwijaya FC itu mendesak agar klub milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu tetap berada dalam kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang dikelola PT Liga Indonesia. Dalam orasinya, mereka mereka mengecam intervensi klub oleh oknum pengurus pusat PSSI.
Suporter mendukung Sriwijaya FC mengikuti ISL bukan IPL. “Alasannya sangat jelas. Pertama, Liga Super Indonesia sudah teruji dan memiliki banyak pendukung fanitik. Kemudian ISL merupakan amanat Kongres PSSI di Bali dan sesuai dengan statuta PSSI,” katanya.
Qusoy juga menegaskan kompetisi ILP yang dulu diselenggarakan PT Liga Primer Indonesia (LPI) itu tidak tuntas kompetisinya. Pertimbangan lainnya adalah banyak klub besar seperti Persipura, Persib Bandung, Arema Indonesia, Persija, Persiba dan PSPS ikut kompetisi ISL.
Dalam aksi tersebut, suporter diterima langsung oleh Direktur Keuangan PT SOM, Augie Bunyamin; direktur teknik, Hendri Zainuddin; Sekretaris Perusahaan PT SOM, Faisal Mursyid. Terhadap tuntutan para suporter, manajemen Sriwijaya FC menyatakan akan mengawal Sriwijaya FC ikut kompetisi ISL. Manajemen sudah memperoleh pemberitahuan bahwa kompetisi ISL adalah legal.