REPUBLIKA.CO.ID, Forum Pengprov PSSI (FPP) menilai rekonsiliasi yang diupayakan oleh pengurus PSSI untuk merangkul klub-klub yang berkiprah di kompetisi Superliga Indonesia (ISL), terlambat karena ISL sudah bergulir.
Ketua FPP Dwi Irianto menilai akan ada masalah baru apabila 18 klub Superliga bersedia keluar dari kompetisi yaitu di kompetisi mana mereka akan ditempatkan oleh PSSI.
"Jelas terlambat. Apalagi kompetisi sudah berjalan. Ini akan memunculkan permasalahan baru. Persoalan lain yang muncul adalah ke 18 klub ISL yang dirangkul mau diapakan. Mereka akan ditempatkan dikompetisi mana?" ujarnya.
Dwi menjelaskan, selama ini pihaknya telah menampung aspirasi dan keluhan dari pengprov maupun klub, terkait dengan kebijakan-kebijakan baru PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husein.
Oleh karena itu, upaya rekonsiliasi akan sangat berat mengingat sudah banyak pihak yang tidak puas dan ingin menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
"Dengan banyaknya keluhan maka FPP terbentuk. Saat ini bukan waktunya lagi membicarakan kompetisi, tapi melanjutkan tuntutan dari KLB," katanya.